JAKARTA: Indeks harga surat utang negara ditutup menguat 0,64 poin atau 0,50% pada posisi 128,56 pada penutupan perdagangan siang ini (Kamis, 13 Oktober).
Laporan tengah hari yang dirilis PT Penilai Harga Efek Indonesia/Indonesia Bond Pricing Agendy (IBPA), hari ini, menunjukkan kenaikan indeks harga SUN tersebut telah mendorong penguatan indeks total return sebesar 0,51% pada level 157,16.
Adapun indeks effective yield yang menggambarkan tingkat imbal hasil (yield) SUN ditutup turun 1,52% ke posisi 6,52%.
Penurunan yield terjadi serempak di semua tenor. Rata-rata yield turun terdalam pada tenor menengah (5-7 tahun) sebesar 21 basis poin. Penurunan selanjutnya terjadi pada tenor pendek (1-4 tahun) disusul kemudian oleh tenor panjang (8-30 tahun) dengan masing-masing turun 17,0 basis poin dan 5,8 basis poin.
Yield SUN tenor 1 tahun dan 10 tahun turun masing-masing 10,6 basis poin menjadi 5,27% dan 11,9 basis poin menjadi 6,42%.
Berdasarkan data penerima laporan transaksi obligasi (PLTO) siang ini, perdagangan obligasi baik obligasi pemerintah maupun korporasi mengalami peningkatan volume menjadi Rp2,05 triliun dari Rp1,39 triliun atau naik sekitar 47,48%.
IBPA menilai adanya ekspektasi bahwa Slovakia akan menyetujui rancangan dana bailout untuk memperkuat posisi Euro sedikit mengurangi kekhawatiran pasar. Slovakia merupakan satu-satunya negara dari 17 negara yang menolak European Financial Stability Facility.
Sampai dengan 11 Oktober 2011, investor asing terlihat mulai kembali menunjukkan peningkatan di mana porsi asing naik tipis Rp1,57 triliun menjadi Rp214,03 triliun dari posisi terendahnya pada 7 Oktober sebesar Rp212,46 triliun. (sut)