JAKARTA: Setelah melakukan aksi jual selama hampir sebulan terakhir atas kepemilikannya di surat berharga negara (SBN), investor asing kini mulai masuk lagi ke instrumen tersebut.Data Kemenkeu per 11 Oktober yang dirilis hari ini menunjukkan kepemilikan asing naik tipis Rp1,57 triliun menjadi Rp214,03 triliun dari posisi terendahnya Rp212,46 triliun per 7 Oktober.Sementara jumlah kepemilikan Bank Indonesia turun tipis Rp1,86 triliun menjadi Rp23,92 triliun dari posisi tertingginya pada 7 Oktober sebesar Rp25,78 triliun.Seperti diketahui, pelepasan obligasi negara oleh investor asing terus terjadi selama paruh kedua tahun ini di mana penurunan terdalam terjadi pada September.Pada Juli kepemilikan surat berharga negara oleh asing mencapai Rp248,87 triliun, menyusut menjadi tinggal Rp247,38 triliun per Agustus dan Rp218,09 triliun per September.Intervensi BITerakhir, selama lima hari pertama di Oktober, modal asing yang ditarik dari pasar surat berharga negara mencapai Rp3,99 triliun.Di sisi lain, obligasi negara yang dibeli Bank Indonesia (BI) meningkat Rp13,04 triliun dalam sebulan yang menandakan intervensi, dari Agustus Rp3,99 triliun menjadi Rp17,03 triliun per September.Memasuki Oktober, kepemilikan surat berharga negara oleh BI meningkat Rp5,9 triliun dalam lima hari, menjadi Rp22,22 triliun per 5 Oktober. (Bsi)
Asing kembali koleksi SBN
JAKARTA: Setelah melakukan aksi jual selama hampir sebulan terakhir atas kepemilikannya di surat berharga negara (SBN), investor asing kini mulai masuk lagi ke instrumen tersebut.Data Kemenkeu per 11 Oktober yang dirilis hari ini menunjukkan kepemilikan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Yoseph Pencawan - nonaktif
Editor : Puput Jumantirawan
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
3 jam yang lalu
PT Timah TINS Yakin 2025 Harga Timah Makin Berkilau
3 jam yang lalu