Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tren penurunan yield obligasi negara berlanjut

JAKARTA: Tren penurunan tingkat imbal hasil di hampir semua tenor obligasi negara masih berlanjut pada perdagangan sesi pagi ini.Laporan tengah hari yang dirilis PT Penilai Harga Efek Indonesia/Indonesia Bond Pricing Agency, Selasa 11 Oktober, mengungkapkan

JAKARTA: Tren penurunan tingkat imbal hasil di hampir semua tenor obligasi negara masih berlanjut pada perdagangan sesi pagi ini.Laporan tengah hari yang dirilis PT Penilai Harga Efek Indonesia/Indonesia Bond Pricing Agency, Selasa 11 Oktober, mengungkapkan rata-rata imbal hasil (yield) untuk tenor pendek (1-4 tahun) masih mempimpin penurunan terdalam hingga siang ini.Sebelumnya penurunan sudah berlangsung sejak tiga hari berturut-turut sebanyak -19,6 basis poin."Turun tajamnya rata-rata yield pada tenor pendek ini didorong oleh turunnya yield tenor 2 tahun sebanyak 25,2 basis poin ke level 5,4614% yang menyebabkan spread antara tenor 2 dan 10 tahun melebar menjadi 125 basis poin dari posisi 112 basis poin pada penutupan perdagangan kemarin," tulis laporan itu.Sementara itu, untuk tenor menengah (5-7 tahun) dan tenor panjang (8-30 tahun) masing-masing turun sebanyak 5,4 basis poin dan 7,8 basis poin.Meski demikian, harga obligasi untuk keempat seri benchmark masih terlihat beragam yaitu tiga seri tercatat menguat yakni FR0055, FR0053, dan FR0054 sedangkan untuk FR0056 turun 30,5 basis poin.Harga obligasi rupiah juga terus melanjutkan rally-nya sampai dengan siang ini. Indeks GBIX-Clean Price naik hingga 0,65% ke posisi 128,22. Kenaikan tersebut mendorong GBIX-Total Return menguat 0,66% ke level 156,69. Untuk GBIX-Effective Yield-nya yang menggambarkan pergerakan tingkat yield, berhasil turun 1,51% ke level 6,55%.Perdagangan siang ini juga masih ramai baik obligasi pemerintah maupun korporasi yang mengalami kenaikan volume menjadi Rp2,16 triliun atau naik 4,39% dari sebelumnya Rp2,07 triliun.Munurut IBPA, tren bullish-nya pasar obligasi negara tersebut didorong sentimen positif dari Eropa di mana adanya kesepakatan antara Kanselir Jerman dan Presiden Prancis Nicolas Sarkozy untuk menyusun rencana program rekapitalisasi perbankan dan solusi utang Yunani pada 3 November. Kesepakatan tersebut dinilai sedikit meredakan kekhawatiran pasar.Faktor lainnya, sikap European Central Bank (ECB) yang menyatakan dana talangan yang dialirkan ke negara-negara yang terbelit masalah harus diperbesar, juga ikut menjadi sentimen positif bagi pasar. (ea) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper