JAKARTA: PT Indo Premier Securities Tbk bakal menangani penerbitan 3 obligasi dengan nilai total sekitar Rp5 triliun pada kuartal I tahun depan.Head of Investment Banking Indo Premier Rayendra L. Tobing mengungkapkan ketiga emisi obligasi tersebut berasal dari perusahaan yang bergerak di bidang perbankan dan pembiayaan."Ada tiga klien yang sudah menunjuk kami untuk emisi obligasi pada kuartal I tahun depan dengan nilai total mencapai Rp5 triliun," ungkapnya, hari ini.Menurut dia, dari ketiga obligasi tersebut diantaranya merupakan obligasi berkelanjutan. Dia tidak menampik jika salah satu obligasi yang ditanganinya tersebut adalah emisi obligasi berkelanjutan dari PT Bank Internasional Indonesia Tbk. "Target emisi obligasi tahun depan adalah sebanyak-banyaknya," ujarnya.Rayendra menilai meski cost of fund penerbitan obligasi korporasi saat ini terbilang tinggi akibat akibat volatilitas pasar surat utang negara (SUN), hal tersebut tidak memengaruhi minat korporasi untuk menerbitkan surat utang."Pasar surat utang di Indonesia memang sedang berfluktuasi, tapi tingkat bunga surat utang korporasi itu biasanya disesuaikan dengan kondisi yang terjadi sekarang karena kita tidak tahu apa yang akan terjadi ke depannya," jelas dia.Dia juga mengapresiasi langkah pemerintah dan Bank Sentral yang telah melakukan intervensi dalam menjaga stabilitas pasar SUN. "Obligasi korporasi itu di drive oleh investor lokal jadi lumayan stabil," ujar dia.Saat ini, perusahaan sekuritas yang dipimpin oleh Alpino Kianjaya itu juga tengah menangani emisi obligasi PT Clipan Finance Indonesia Tbk senilai Rp500 miliar.Rayendra menambahkan sepanjang semester satu tahun ini, Indo Premier telah menangani lebih dari 10 emisi obligasi. "Tapi saya lupa nilainya," ujarnya.Berdasarkan data Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) per 23 September 2011, tercatat sebanyak 26 penerbitan obligasi korporasi sepanjang tahun ini dengan nilai total mencapai Rp28,21 triliun dan US$50 juta. Obligasi berdenominasi dollar AS tersebut diterbitkan oleh PT Medco Energi International Tbk pada Juli.Dari 25 emisi obligasi berdenominasi rupiah, nilai emisi terbesar dicatatkan oleh PT Federal International Finance sebesar Rp3 triliun, disusul oleh PT Adira Dinamika Multi Finance sebesar Rp2,5 triliun.Pada perdagangan di pasar sekunder awal pekan ini, obligasi berkelanjutan I Bank BTPN tahap I 2011 seri B yang jatuh tempo 4,74 tahun dengan kupon 9,90% dan rating AA-, tercatat paling aktif ditransaksikan yaitu sebanyak 3 kali transaksi senilai Rp9 miliar.Merujuk pada data PT Penilai Harga Efek Indonesia/Indonesia Bond Pricing Agency per 3 Oktober, tingkat imbal hasil (yield) obligasi korporasi tercatat naik selama sepekan terakhir.Untuk obligasi berperingkat AAA misalnya, yield tenor 1 tahun naik menjadi 7,29% dari posisi 5 September 5,84%, tenor 3 tahun naik menjadi 8,16% dari posisi 5 September 7,76%, tenor 5 tahun naik menjadi 8,51% dari sebelumnya 8,38%, dan tenor 10 tahun naik menjadi 9,42% dari sebelumnya 9,29%.Sementara untuk obligasi berperingkat AA, yield tenor 1 tahun naik menjadi 8,02% dari posisi 5 September 6,49%, tenor 3 tahun naik menjadi 8,80% dari sebelumnya 8,39%, tenor 5 tahun naik menjadi 9,24% dari sebelumnya 9,15%, dan tenor 10 tahun naik menjadi 10,32% dari sebelumnya 10,19%. (faa)
Indo Premier tangani 3 emisi obligasi senilai Rp5 triliun
JAKARTA: PT Indo Premier Securities Tbk bakal menangani penerbitan 3 obligasi dengan nilai total sekitar Rp5 triliun pada kuartal I tahun depan.Head of Investment Banking Indo Premier Rayendra L. Tobing mengungkapkan ketiga emisi obligasi tersebut berasal
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Yoseph Pencawan - nonaktif
Editor : Dara Aziliya
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
6 jam yang lalu