Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Volume perdagangan obligasi turun

JAKARTA: Volume perdagangan obligasi pada perdagangan kemarin (29 September) turun 29,3% setelah sempat menguat pada perdagangan sebelumnya.Hal tersebut tertuang dalam catatan harian PT Penilai Harga Efek Indonesia/Indonesia Bond Pricing Agency yang

JAKARTA: Volume perdagangan obligasi pada perdagangan kemarin (29 September) turun 29,3% setelah sempat menguat pada perdagangan sebelumnya.Hal tersebut tertuang dalam catatan harian PT Penilai Harga Efek Indonesia/Indonesia Bond Pricing Agency yang diterbitkan, hari ini."Menurut laporan PLTE, volume perdagangan turun 29,3% menjadi Rp7,2 triliun dari sebelumnya Rp10,2 triliun," papar data tersebut.Penurunan juga terjadi pada frekuensi perdagangan yaitu sebesar 34,8% menjadi 288 transaksi dari sebelumnya 442 transaksi. Surat utang negara (SUN) seri FR0059 yang memiliki jatuh tempo 15,64 tahun itu tercatat paling aktif ditransaksikan dengan total transaksi 53 kali senilai Rp1,19 triliun.Adapun seri obligasi korporasi yang teraktif diperdagangkan adalah obligasi Jasa Marga XIV Seri JM-10 2010. Obligasi yang memiliki jatuh tempo 9,04 tahun dan kupon 9,35% serta rating idAA itu ditransaksikan sebanyak 5 kali dengan nilai Rp10 miliar.Indonesia Government Securities Yield Curve (IGSYC/kurva imbal hasil SUN) pada penutupan perdagangan Kamis juga dilaporkan bergerak menurun kecuali tenor 1 tahun yang naik 3,2 basis poin ke level 5,57%.Sementara spread antara tenor 2 tahun dan 10 tahun menyempit menjadi 106 basis poin setelah pada posisi sebelumnya berada di kisaran 122 basis poin. Tenor 7 tahun tercatat mengalami penurunan paling yaitu 19,9 basis poin ke level 6,56% sementara tenor panjang (8-10 tahun) turun 11,8 basis poin disusul oleh penurunan pada tenor pendek (1-4 tahun) sebesar 4,3%.Selain itu, rally harga SUN seri benchmark juga masih berlanjut di mana harga wajar IBPA mencatat semua seri menguat pada kisaran 32,5-128 basis poin dipimpin oleh seri FR0053 tenor 10 tahun yang menguat 128,5 basis poin ke level harga 109,39 sehingga mendorong penurunan tingkat yield-nya ke level 6,91%.(mmh) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper