Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Asia Cacao targetkan ekspor biji coklat 65.000 ton

BATAM: PT Asia Cacao Indonesia (ACI), perusahaan pengolahan biji coklat di Batam, menargetkan ekspor coklat sebanyak 65.000 ton per tahun dengan cakupan negara tujuan ekspor meliputi Asia Tenggara, Eropa, hingga Amerika Serikat.Manager Operasional PT ACI Yau Tee Wan menjelaskan dengan dukungan sarana mesin pengolah, jalur transportasi internasional serta tim pemasaran di seluruh dunia maka target ekspor sebesar itu mampu dicapai oleh perusahaan.

Kami telah membangun fasilitas produksi dengan nilai investasi perusahaan ini mencapai US$17 juta. Target 65 ribu ton pertahun itu cukup realistis bagi kami," ujarnya usai peresmian PT ACI di kawasan industri Tunas- Batamcenter, hari ini.Menurut dia, saat ini PT ACI masih menjalani tahapan uji coba produksi pengolahan hingga akhir tahun 2012 mendatang. Persiapan operasinya, telah dilaukan sejak bulan Maret 2011 lalu.

Berbagai bahan olahan kakau seperti cocoa powder (bubuk coklat), cocoa cake (kue coklat) dan Cocoa Liquor (minuman coklat) nantinya akan dilabeli merk Favorich.Untuk bahan baku, ditambahkannya, disuplai dari perkebunan kakau di seluruh kawasan di Indonesia seperti Makasar, Medan, Lampung dan Surabaya.Lokasi pabrik pengolahan biji coklat pertama di Kepri itu berada di atas lahan seluas delapan hektar yang terdiri dari beberapa lini produksi dan penyimpanan.

Gubernur Kepri M. Sani menegaskan keberadaan pabrik tersebut memberikan peluang bagi daerah untuk mulai mengembangkan perkebunan coklat dalam rangka memenuhi kebutuhan bahan baku pabrik tersebut.

Daerah yang tepat untuk dikembangkan perkebunan kakau yakni Kabupaten Lingga dan Natuna. Kedua daerah itu layak untuk dijadikan sentra perkebunan wilayah Kepri, dengan alasan ketersediaan lahan yang masih cukup besar hingga ratusan hektar, paparnya. (k5)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : News Editor

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro