BI/dotcom
5/5/2011
Oleh Achmad Aris (aca)
Bisnis Indonesia
JAKARTA: Produsen kertas industri, PT Fajar Surya Wisesa Tbk memperoleh pinjaman sebesar Rp410,71 miliar dari The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited (HSBC) dan Standard Chartered Bank.
Rinciannya adalah sebesar Rp212,25 miliar berasal dari HSBC dan sisanya sebesar Rp198,45 miliar berasal dari Standard Chartered.
Direktur Fajar Surya Wisesa Hadi Rebowo Ongkowidjojo menjelaskan pinjaman tersebut merupakan pinjaman rutin yang diperoleh perseroan dalam rangka mendanai modal kerja perseroan. "Karena kapasitas nambah, working capitalnya juga nambah," katanya kepada Bisnis, hari ini.
Saat ini kapasitas produksi perseroan mencapai 1 juta ton per tahun yang diharapkan meningkat sebesar 25% menjadi 1,25 juta ton per tahun pada tahun ini. Sebanyak 7% dari hasil produksi perseroan di ekspor ke negara-negara di Asia, Eropa, dan Timur Tengah.
Berdasarkan laporan keuangan perseroan tidak diaudit per 31 Maret 2011, pinjaman dari HSBC tersebut merupakan fasilitas kredit impor jangka pendek dengan jumlah maksimum sebesar US$35 juta pada 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010. Pada tahun lalu, perseroan juga telah mencairkan fasilitas pinjaman ini sebesar US$1,46 juta.
Sementara pinjaman dari Standard Chartered Bank merupakan fasilitas pinjaman kredit impor dengan jumlah maksimum sebesar US$25 juta dengan tingkat suku bunga sebesar cost of fund + 2,25% untuk pinjaman dollar Amerika Serikat dan cost of fund + 2% untuk pinjaman dalam rupiah. Pinjaman ini akan jatuh tempo pada 31 Agustus 2011. Pada tahun lalu perseroan telah mencairkan pinjaman sebesar US$1,46 juta