Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kekhawatiran di Sektor Finansial, S&P 500 Jatuh di Hari ke-5

Indeks Dow Jones Industrial Average dituutp melemah 205,99 poin atau 0,81% ke level 25.080,5, sedangkan indeks Standard & Poor’s 500 kehilangan 20,6 poin atau 0,76% ke 2.701,58 dan Nasdaq Composite turun 64,48 poin atau 0,9% ke 7.136,39.

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Amerika Serikat melemah pada akhir perdagangan Rabu (14/11/2018) di tengah kekhawatiran sektor finansial  mengenai pengetatan peraturan pada industri perbankan setelah Partai Demokrat mengambil alih DPR.

Indeks Dow Jones Industrial Average dituutp melemah 205,99 poin atau 0,81% ke level 25.080,5, sedangkan indeks Standard & Poor’s 500 kehilangan 20,6 poin atau 0,76% ke 2.701,58 dan Nasdaq Composite turun 64,48 poin atau 0,9% ke 7.136,39.

Sektor finansial jatuh setelah anggota Partai Demokrat Maxine Waters, yang diperkirakan akan menjadi ketua Komite Jasa Keuangan DPR, menegaskan bahwa ia berniat untuk mendorong aturan ketat pada sektor ini.

Waters mengatakan dia prihatin dengan upaya Federal Reserve yang mengurangi persyaratan modal dan likuiditas untuk bank dan ingin bank sentral mengawasi bank-bank besar dengan penuh semangat.

Indeks S&P 500 melemah di hari kelima berturut-turut pada Rabu, dengan sektor finansial turun 1,4% dan merupakan persentase penurunan terbesar pada indeks.

Wall Street mengurangi kerugian setelah Perdana Menteri Inggris Theresa May memenangkan dukungan dari menteri seniornya pada rancangan perjanjian untuk keluar dari Uni Eropa, meskipun kemudian melanjutkan kembali penurunan dalam setengah jam terakhir perdagangan.

"Kejelasan tentang Brexit memberikan sedikit dukungan ke pasar yang lebih luas," kata Ryan Larson, kepala perdagangan ekuitas AS di RBC Global Asset Management, seperti dikutip Reuters.

"Finansial masih tertinggal, tetapi pasar yang lebih luas telah pulih dari posisi terendah sebelumnya," lanjutnya.

Sementara itu, sektor teknologi melanjutkan penurunan karena saham Apple Inc turun untuk hari kelima berturut-turut menyusul memuncaknya kekhawatiran penurunan penjualan iPhone.

Penurunan 2,8% saham Apple menyeret indeks teknologi S&P 500 turun 1,3%. Saham Apple telah melemah lebih dari 20% dari rekor tertinggi mereka.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper