Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Minyak Ambrol, Harga Batu Bara Terpelanting

Harga batu bara terpelanting pada akhir perdagangan Selasa (13/11/2018), setelah mampu membukukan penguatan beberapa sesi sebelumnya.
Tambang batu bara./Bloomberg-Luke Sharrett
Tambang batu bara./Bloomberg-Luke Sharrett

Bisnis.com, JAKARTA – Harga batu bara terpelanting pada akhir perdagangan Selasa (13/11/2018), setelah mampu membukukan penguatan beberapa sesi sebelumnya.

Berdasarkan data Bloomberg, harga batu bara di bursa ICE Newcastle untuk kontrak teraktif Januari 2019 ditutup turun 0,60% atau 0,65 poin di level US$106,85 per metrik ton.

Harga batu bara kontrak Januari tergelincir turun setelah berakhir menguat 1,08% atau 1,15 poin di posisi 107,50 pada perdagangan Senin (12/11).

Harga batu bara Newcastle kontrak Februari 2019 juga tergelincir dari penguatannya dengan ditutup melorot 1,50% atau 1,60 poin di posisi 104,90 pada Selasa.

Sementara itu di bursa ICE Rotterdam, harga batu bara untuk kontrak teraktif Januari 2019 merosot 1,97% atau 1,80 poin dan berakhir di level 89,70 kemarin.

Bersama dengan pelemahan di dua bursa komoditas tersebut, harga batu bara thermal untuk pengiriman Januari 2019 di Zhengzhou Commodity Exchange ditutup merosot 1,87% atau 11,6 poin di level 609 yuan per metrik ton pada perdagangan kemarin.

“Inspeksi lingkungan sejak akhir Oktober di provinsi-provinsi termasuk Shaanxi akan segera berakhir, sehingga mendorong prospek untuk meningkatnya pasokan tambang,” jelas Shanghai Cifco Futures dalam risetnya, seperti dikutip Bloomberg.

Pada saat yang sama, lanjutnya, aktivitas pembakaran batu bara oleh sejumlah pembangkit listrik utama lemah dan stok terlihat tinggi.

Sejalan dengan batu hitam, harga minyak mentah anjlok di tengah aksi jual pasar menyusul membengkaknya pasokan dan prospek permintaan yang tak pasti.

Minyak West Texas Intermediate untuk pengiriman Desember ditutup anjlok 7,1% atau 4,24 poin di level US$55,69 per barel di New York Mercantile Exchange pada Selasa (13/11).

Adapun minyak Brent untuk kontrak Januari anjlok 4,65 poin atau 6,63% di level US$65,47 di bursa ICE Futures Europe yang berbasis di London.

Dilansir Bloomberg, minyak mentah terus melemah setelah proyeksi OPEC untuk permintaan 2019 yang negatif datang pada saat produksi dan persediaan AS terus meningkat.

Sementara itu, kritik Presiden Amerika Serikat Donald Trump tentang rencana Arab Saudi untuk membatasi output dapat menghalangi anggota OPEC lainnya dari gerakan serupa, mengingat pengaruh komentarnya terhadap tindakan OPEC di masa lalu.

"Tweet (Trump) ini tentu saja tidak membantu harga. Mengingat peningkatan surplus global selama paruh pertama tahun 2019, OPEC kemungkinan akan mencoba mengabaikan Presiden Trump sebanyak mungkin.” kata Warren Patterson, analis komoditas senior di ING Bank NV, seperti dikutip Bloomberg. 

WTI telah melemah selama 12 sesi di tengah kekhawatiran bahwa pasokan yang melimpah serupa dengan surplus yang menyeret harga turun di tahun 2014. Di London, Brent futures telah turun dalam 11 dari 12 sesi perdagangan terakhir.

Anjlojknya harga minyak mentah pada hari Selasa terjadi setelah sebagian hedge fund menyerah pada harga yang lebih tinggi. Padahal, beberapa dari mereka sebelumnya memperkirakan harga dapat mencapai US$100 per barel.

Posisi gabungan fund manager di WTI dan Brent pun merosot ke level terendah dalam 14 bulan terakhir sejak 6 November, menurut data Komisi Perdagangan Berjangka Komoditi.

Pergerakan harga batu bara kontrak Januari 2019 di bursa Newcastle

Tanggal                                    

US$/MT

13 November

106,85

(-0,60%)

12 November

107,50

(+1,08%)

9 November

106,35

(+0,66%)

Sumber: Bloomberg

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper