Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hingga Agustus, Penjualan Mayora Indah (MYOR) Tumbuh 15%

Emiten makanan dan minuman, PT Mayora Indah Tbk. berhasil membukukan pertumbuhan penjualan hingga 15% per Agustus 2018. Raihan ini sudah menjangkau target yang ditetapkan akhir 2018.
PT Mayora Indah Tbk/Mayora.com
PT Mayora Indah Tbk/Mayora.com
Bisnis.com, JAKARTA -- Emiten makanan dan minuman, PT Mayora Indah Tbk. berhasil membukukan pertumbuhan penjualan hingga 15% per Agustus 2018. Raihan ini sudah menjangkau target yang ditetapkan akhir 2018.
Direktur Utama Mayora Indah Andre Sukendra Atmadja mengungkapkan, target pertumbuhan pada 2018 sekitar 12%, akan tetapi hingga Agustus 2018, penjualan sudah mencapai target akhir 2018. 
Pada 2017, nilai penjualan yang dibukukan Mayora mencapai Rp20,81 triliun, naik 13,46% year on year. Pada 2018, MYOR memproyeksikan penjualan tumbuh 12% atau setara Rp23,3 triliun.
"Target penjualan tahun ini 12%. Target year to date hingga Agustus 2018 sudah lebih 15% dan sudah melampaui prediksi," ungkapnya kepada Bisnis, baru-baru ini.
Dengan demikian, bila penjualan Agustus 2018 year to date naik 15%, maka nilai yang dikantongi oleh emiten bersandi saham MYOR sekitar Rp23,9 triliun. Andre mengatakan, peningkatan daya beli sudah mulai dirasakan pada kuartal I/2018.
Lalu pada kuartal II/2018, stimulus dari Lebaran memberikan dampak positif pada kinerja perseroan. Dia mengatakan, rerata peningkatan penjualan pada Lebaran naik 25%.
Andre mengatakan, setelah ada peningkatan penjualan pada Lebaran, maka pada kuartal III/2018 penjualan kembali ke normal. Kemudian  pada kuartal IV/2018, katanya, akan didongkrak oleh Natal dan Tahun Baru.
Di sisi lain, untuk meningkatkan penjualan, maka MYOR juga berencana membangun pabrik baru untuk menambah 3 line produk biskuit dan 15 line produk wafer.
Dalam catatan Bisnis, Sekretaris Perusahaan Mayora Indah Yuni Gunawan menyampaikan, dalam upaya meningkatkan kinerja, perseroan berencana membangun pabrik untuk menambah 3 line produk biskuit dan 15 line produk wafer.
Oleh karena itu, perseroan akan membeli tanah seluas 51.406 m2 di Balaraja, Banten. Tanah tersebut masing-masing dimiliki oleh PT Tedjopratama Mandirigemilang seluas 50.419 m2 dan PT Lubuk Permata sebesar 987 m2.
Nilai transaksi pembelian tanah mencapai Rp61,3 miliar. Ketiga pihak yang terlibat dalam transaksi memiliki hubungan afiliasi. “Permintaan terhadap produk biskuit dan wafer semakin tinggi, sehingga perseroan pelu memperluas area produksi dan gudang,” kata Yuni.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper