Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Cadangan AS Naik, Harga Minyak Mentah Global Surut

Harga minyak mentah merosot, tertahan di bawah US$69 per barel setelah laporan industri menunjukkan cadangan minyak di pusat penyimpanan utama Amerika Serikat mengalami kenaikan.
Prediksi Harga Minyak WTI/Reuters
Prediksi Harga Minyak WTI/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Harga minyak mentah merosot, tertahan di bawah US$69 per barel setelah laporan industri menunjukkan cadangan minyak di pusat penyimpanan utama Amerika Serikat mengalami kenaikan.

Kenaikan cadangan minyak AS muncul bersamaan dengan kekacauan di negara berkembang semakin dalam, menimbulkan kekhawatiran akan penurunan permintaan untuk komoditas energi.

Perdagangan berjangka minyak Di New York sedikit berubah setelah mengalami kemerosotan terparah dalam 3 pekan terakhir pada Rabu (5/9). Saham perekonomian negara berkembang juga tergelincir menuju pasar bearish dan sejumlah mata uang negara berkembang diperdagangkan mendekati level terendah sejak Mei 2017.

Sementara itu, American Petroleum Institute (API) melaporkan bahwa cadangan minyak mentah AS di pusat penyimpanan Cushing, Oklahoma bertambah 631.000 barel pada pekan lalu.

Harga minyak mentah terjebak dalam perang antara bulls dan bears dalam sepekan terakhir karena spekulasi pasar akan sanksi AS terhadap ekspor minyak Iran yang diperkirakan akan mengetatkan pasokan minyak global dan membantah sinyal kenaikan pasokan dan janji dari anggota Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) untuk menambah produksi.

Saat ini, dengan ketakutan akan tertular krisis di emerging market (EM), menambah kekhawatiran akan perlambatan permintaan minyak karena dengan dolar AS yang semakin kuat akan membuat impor minyak semakin mahal untuk perekonomian negara berkembang.

“Investor kini sangat berhati-hati. Faktor seperti pelemahan mata uang negara-negara EM akan membuat permintaan menurun sehingga mempersulit investor untuk bertaruh harga secara agresif,” ujar Makiko Tsugata, analis senior Mizuho Securities Co, dikutip dari Bloomberg, Kamis (6/9).

Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) merosot tipis ke posisi US$68,55 per barel, turun 0,17 poin atau 0,25% dari sesi sebelumnya dengan kenaikan sebesar 13,46% sepanjang 2018. Kontrak tersebut pada Rabu (5/9) turun ke US$68,72 per barel. Total volume yang diperdagangkan sebanyak 39% di bawah rata-rata 100 hari.

Adapun, harga minyak Brent tercatat memerah 0,15 poin atau 0,19% menjadi US$77,12 per barel dan naik 15,33% selama 2018 berjalan. Harga tersebut melanjutkan penurunan pada Rabu sebesar 1,2%. Harga minyak patokan global itu premium US$8,57 per barel dari minyak WTI.

Selain itu, harga minyak di Shanghai terperosok 0,4% menjadi 519,5 yuan per barel, melanjutkan penurunan 0,5% pada Rabu.

Energy Information Administration (EIA) AS dipastikan mengeluarkan laporan pada Kamis (6/9) bahwa cadangan minyak di Cushing naik 600.000 barel pada pekan lalu. Kenaikan tersebut menjadi yang keempat kalinya berturut-turut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper