Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kalbe Farma (KLBF) Revisi Target Penjualan Bersih 2018

PT Kalbe Farma Tbk. merevisi target pertumbuhan penjualan bersih 2018 dari 9% menjadi kisaran 5%—7%. 
Presiden Direktur PT Kalbe Farma Tbk. Vidjongtius (kedua kiri), memberikan paparan didampingi Presiden Komisaris Irawati Setiady (dari kiri), Direktur Bernadus Karmin Winata, dan Direktur Bujung Nugroho, saat RUPST di Jakarta, Selasa (5/6/2018)./JIBI-Dwi Prasetya
Presiden Direktur PT Kalbe Farma Tbk. Vidjongtius (kedua kiri), memberikan paparan didampingi Presiden Komisaris Irawati Setiady (dari kiri), Direktur Bernadus Karmin Winata, dan Direktur Bujung Nugroho, saat RUPST di Jakarta, Selasa (5/6/2018)./JIBI-Dwi Prasetya

Bisnis.com,JAKARTA— PT Kalbe Farma Tbk. merevisi target pertumbuhan penjualan bersih 2018 dari 9% menjadi kisaran 5%—7%. 

Direktur Keuangan Kalbe Farma Bernadus Karmin Winata menjelaskan bahwa perseroan fokus mempertahankan pangsa pasar dan menjaga efisiensi biaya. Di tengah kondisi daya beli masyarkat yang masih melemah pada 2018, emiten berkode saham KLBF itu tetap berupaya mempertahankan penjualan positif dan marjin yang stabil.

“Dengan mempertimbangkan situasi makro ekonomi, serta kondisi kompetisi, perseroan melakukan revisi target pertumbuhan penjualan bersih 2018 menjadi 5%—7% dengan proyeksi pertumbuhan laba bersih pada kisaran yang sama,” ujarnya dalam siaran pers yang dikutip, Kamis (2/8/2018).

Bernadus menyatakan akan tetap mewaspadai dampak pergerakan rupiah. Pihaknya masih optimistis pertumbuhan akan sejalan dengan kondisi pasar.

Seperti diketahui, berdasarkan laporan keuangan semester I/2018 yang dipublikasikan, KLBF membukukan pertumbuhan penjualan 3,12% secara tahunan. Jumlah yang dikantongi naik dari Rp10,06 triliun pada semester I/2017 menjadi Rp10,38 trililiun pada semester I/2018.

Akan tetapi, beban pokok penjualan naik lebih besar dibandingkan dengan penjualan bersih perseroan. Tercatat, terjadi kenaikan 4,78% dari Rp5,14 triliun menjadi Rp5,38 triliun.

Kenaikan juga terjadi pada pos beban penelitian dan pengembangan perseroan dari Rp107,56 miliar pada semester I/2017 menjadi Rp122,51 miliar. Selanjutnya, beban operasi juga tercatat naik dari Rp48,78 miliar menjadi Rp79,93 miliar.

Dengan demikian, laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk turun tipis 0,03% secara tahunan. Pencapaian Rp1.215,86 miliar pada semester I/2018 turun dari periode yang sama tahun lalu Rp1.216,25 miliar.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Riendy Astria

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper