Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Bisnis 27 mampu mempertahankan reboundnya hingga akhir sesi I perdagangan hari ini, Rabu (18/7/2018), ditopang penguatan 14 saham.
Indeks Bisnis 27 menguat 0,33% atau 1,68 poin ke posisi 506,35 di jeda siang, setelah dibuka di zona hijau dengan kenaikan 0,21% atau 1,05 poin di posisi 505,72. Pada perdagangan Selasa (17/7), indeks berakhir melemah 1,30% di posisi 504,66.
Sepanjang perdagangan hari ini, indeks Bisnis 27 bergerak pada level 504,91-508,67. Dari 27 saham anggota indeks Bisnis 27, sebanyak 14 saham menguat, 12 saham melemah, dan 1 saham stagnan pada akhir sesi I perdagangan hari ini.
Saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) yang naik 1,43% menjadi pendorong utama terhadap penguatan indeks Bisnis 27 pada akhir sesi I, diikuti saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. (TLKM) yang naik 1,02%.
Indeks Bisnis 27 merupakan indeks yang terdiri dari 27 saham perusahaan tercatat yang dipilih berdasarkan kriteria fundamental, teknikal atau likuiditas transaksi dan akuntabilitas dan tata kelola perusahaan.
Sejalan dengan Bisnis 27, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu mempertahankan reboundnya hingga akhir sesi I perdagangan hari ini.
IHSG naik 0,34% atau 19,73 poin ke level 5.881,24 pada akhir sesi I, setelah dibuka di zona hijau dengan kenaikan 0,13% atau 7,36 poin di level 5.868,87.
Pada perdagangan Selasa (17/7), IHSG berakhir melemah 0,74% atau 43,65 poin di level 5.861,51. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak pada level 5.868,83 – 5.899,65.
Berdasarkan data Bloomberg, sebanyak 209 saham menguat, 138 saham melemah, dan 250 saham stagnan dari 597 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Enam dari sembilan indeks sektoral IHSG menetap di zona hijau dengan support utama sektor tambang (+1,98%) dan infrastruktur (+1,19%). Adapun, sektor perdagangan yang turun 1,30% memimpin koreksi di antara tiga sektor lainnya.
Berikut adalah harga saham Bisnis27 di akhir sesi I :
Kode | Nama Perusahaan | Harga (Rp) |
PT Astra Agro Lestari Tbk | 10475 | |
PT Adaro Energy Tbk | 1825 | |
AKRA | PT AKR Corporindo Tbk | 4710 |
PT Astra International Tbk | 6675 | |
PT Bank Central Asia Tbk | 23050 | |
PT Bank Negara Indonesia Persero Tbk | 7325 | |
PT Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk | 2870 | |
BDMN | PT Bank Danamon Indonesia Tbk | 6525 |
PT Bank Mandiri Persero Tbk | 6350 | |
BRPT | PT Barito Pacific Tbk | 1790 |
PT Bumi Serpong Damai Tbk | 1400 | |
PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk | 3800 | |
HMSP | PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk | 3690 |
PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk | 8650 | |
PT Indofood Sukses Makmur Tbk | 6375 | |
INKP | PT Indah Kiat Pulp & Paper Corp Tbk | 19575 |
PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk | 13500 | |
MYOR | PT Mayora Indah Tbk. | 3130 |
PT Perusahaan Gas Negara Persero Tbk | 1740 | |
PT Bukit Asam Tbk | 4410 | |
PWON | PT Pakuwon Jati Tbk. | 560 |
PT Surya Citra Media Tbk | 2170 | |
SMBR | PT Semen Baturaja Persero Tbk | 3370 |
PT Semen Indonesia Persero Tbk | 7075 | |
PT Telekomunikasi Indonesia Persero Tbk | 3980 | |
TPIA | PT Chandra Asri Petrochemical Tbk | 5050 |
PT United Tractors Tbk | 32975 |
Sumber: Bloomberg