Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indeks Bisnis-27 Ditutup Hijau Ditopang Penguatan Saham ISAT, BRPT hingga TOWR

Indeks Bisnis-27 ditutup menguat pada perdagangan hari ini, Kamis (17/4/2025). Penguatan indeks ditopang saham ISAT, BRPT, MIKA dan TOWR.
Pegawai beraktivitas di galeri Bursa Efek Indonesia pada pembukaan perdagangan saham 2025 di Jakarta, Kamis (2/1/2025)./Bisnis/Himawan L Nugraha
Pegawai beraktivitas di galeri Bursa Efek Indonesia pada pembukaan perdagangan saham 2025 di Jakarta, Kamis (2/1/2025)./Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Bisnis-27 ditutup menguat seiring dengan kenaikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Kamis (17/4/2025). Penguatan indeks ditopang saham ISAT, BRPT, MIKA dan TOWR.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), indeks hasil kerja sama Bursa dengan harian Bisnis Indonesia ini ditutup menguat 0,43% atau 1,97 poin ke level 459,38.

Saham PT Indosat Tbk. (ISAT) memimpin dengan kenaikan signifikan sebesar 8,78% menuju level Rp1.735. Peningkatan ini diikuti saham PT Barito Pacific Tbk. (BRPT) yang menorehkan penguatan sebesar 4,79% ke Rp765 per saham.

Selanjutnya ada saham PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk. (MIKA) yang tumbuh 4,72% menuju level Rp2.440, saham PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) naik 4,47% ke Rp2.570, dan saham PT Sarana Menara Nusantara Tbk. (TOWR) naik 3,88%.

Sementara itu, IHSG mencatatkan pertumbuhan sebesar 0,60% atau 38,22 poin dan parkir di posisi 6.438,27 setelah dibuka di level 6.407,02 pada awal perdagangan.

Tercatat, sebanyak 344 saham meningkat, 279 saham turun, dan 336 saham stagnan. Sementara itu, kapitalisasi pasar alias market cap mencapai Rp11.120 triliun.

Head of Research Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan mengatakan bahwa IHSG sempat ditutup flat sebesar 0,04% menuju level 6.403,12 pada sesi pertama.

Secara teknikal, lanjutnya, indikator modern MACD menunjukkan pergerakan histogram yang mulai menyempit diikuti Stochastic RSI berada pada area overbought.

“Dengan demikian, kami memperkirakan IHSG akan bergerak pada rentang 6.375 – 6.425 perdagangan sesi kedua perdagangan hari ini,” ujarnya dalam riset harian.

Sebelumnya dia menuturkan bahwa bahwa indikator Stochastic RSI menunjukkan kondisi overbought, yang memperbesar peluang terjadinya pullback lanjutan.

Sentimen pasar juga masih dipengaruhi faktor psikologis menjelang libur panjang akhir pekan. Pasar dinilai masih ragu terhadap konsistensi keputusan pemerintah Amerika Serikat (AS) dalam menunda implementasi reciprocal tariffs selama 90 hari, serta pengecualian terhadap produk-produk elektronik dari kebijakan tarif tersebut.

"Pasar khawatir adanya perubahan kebijakan atau bahkan tarif baru yang diumumkan pada akhir pekan ini. Apalagi, China hingga kini belum membuka ruang negosiasi dengan AS, meski berbagai tekanan telah dilakukan oleh pemerintah AS," jelasnya.

Di sisi lain, tim negosiasi Indonesia yang dipimpin oleh Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dikabarkan masih menjalani proses dialog dengan pemerintah AS guna meredam dampak kebijakan perdagangan tersebut.

Valdy juga menyoroti tekanan dari pasar global, terutama dari Wall Street yang tertekan oleh pernyataan Ketua The Fed, Jerome Powell. Powell menyebut bahwa kebijakan tarif AS justru meningkatkan risiko inflasi, sehingga mempersempit ruang bagi The Fed untuk menurunkan suku bunga acuan.

Sebagai informasi, pemerintah AS berencana menaikkan kembali tarif impor terhadap produk China hingga 245%. Namun, hingga kini belum ada tanda-tanda bahwa China bersedia membuka peluang negosiasi.

_________

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper