Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IPO SRIWAHANA:Tawarkan Harga Rp120-Rp200 Per Saham

PT Sriwahana Adityakarta Tbk. akan melepas 22% sahamnya dalam aksi penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) pada 8 Juni 2018. Adapun harga saham yang ditawarkan sebesar Rp120-Rp200 per saham.
IPO./.
IPO./.

Bisnis.com, SURAKARTA— PT Sriwahana Adityakarta Tbk. akan melepas 22% sahamnya dalam aksi penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) pada 8 Juni 2018. Adapun harga saham yang ditawarkan sebesar Rp120-Rp200 per saham.

Dalam paparan publik pada Jumat (18/5/2018), Direktur Keuangan Sriwahana Ellyana Kristyani mengatakan, jumlah maksimum saham yang akan dilepas mencapai 750 juta lembar saham. Adapun dana yang diperoleh dari IPO oleh perusahaan kertas asal Boyolali, Jawa Tengah  tersebut akan digunakan utuk tambahan modal kerja.

“Target minimal dana dari IPO Rp75 miliar. Hasil IPO kami nanti akan jadi  tambahan modal kerja untuk menjamin kepastian supply bahan baku bagi industri corrugated Perseroan,” ujar Ellyana, Sabtu (19/5/2018).

Menurut Elly, Sriwahana selama ini baru menggunakan 30% dari kapasitas produksinya. Situasi tersebut terjadi lantaran, perusahaan masih sangat bergantung ketersediaan bahan baku dari supplier, sehingga  kapasitas produksi tidak maksimal.

Untuk itu, perseroan akan berusaha memenuhi pasokan bahan baku dengan mengembangkan anak usahanya yakni PT Mulia Cipta Teknologi. Adapun, sebagian dana dari IPO tersebut juga akan digunakan untuk mengembangkan anak usahanya tersebut. 

Sementara itu, apabila diltilik dari struktur penawaran definitif, Sriwahana menetapkan kebijakan dividen sebesar 25% dari laba bersih.  

Dalam melakukan IPO, Sriwahana menggunakan pembukuan laporan keuangan 2017. Pada tahun lalu, perusahaan mencatatkan pendapatan sebesar Rp31 miliar. Diharapkan dari IPO tersebut margin laba kotor perseroan akan melonjak 25% mulai 2018. Sementara itu CAGR pendapatan perseroan dari 2016-2017 mencapai 22%.

Pemilihan waktu IPO pada tahun ini, lanjut Elly, tak lepas dari keputusan perusahaan untuk melakukan stabilisasi posisi bisnis perusahaan sebelum tahun politik pada 2019.

“Kita inginnya posisi perusahaan stabil sebelum momen besar terjadi pada 2019, seperti adanya pemilihan presiden. Supaya ketika masuk tahun politik depan, kita sudah siap segalanya,” ujarnya.

Adapun, dalam laporan keuangan tahun lalu perusahaan dengan luas pabrik mencapai 42.000 m2 ini tercatat memiliki aset sebesar Rp412 miliar dan ekuitas Rp252 miliar. Sementara itu, belanja modal perusahaan pada tahun ini ditargetkan mencapai Rp150 miliar, dengan fokus utama belanja mesin.

Pada aksi korporasi kali ini, perusahaan menunjuk PT NH Korindo Sekuritas lndonesia sebagai underwriter.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper