Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BURSA SAHAM 18 MEI: IHSG Ditutup Melemah 0,56%

Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,56% atau 32,61 poin ke level 5.783,31 pada perdagangan bursa saham hari ini, Jumat (18/5/2018).
Karyawati berkomunikasi di dekat monitor pergerakan IHSG, di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (5/12)./JIBI-Nurul Hidayat
Karyawati berkomunikasi di dekat monitor pergerakan IHSG, di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (5/12)./JIBI-Nurul Hidayat
Live Timeline

Bisnis.com, JAKARTA -- Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,56% atau 32,61 poin ke level 5.783,31 pada perdagangan bursa saham hari ini, Jumat (18/5/2018).

Pelemahan ini merupakan kelanjutan dari perdagangan Kamis (17/5/2018) yang juga ditutup melemah 0,44% atau 25,54 poin ke level 5.815,92, setelah dibuka dengan penguatan 0,23% atau 13,40 poin di level 5.854,87.

William Surya Wijaya, Vice President Research Department PT Indosurya Bersinar Sekuritas menjelaskan IHSG pada akhir pekan ini terlihat masih akan terus menguji support level yang terlihat masih cukup kuat dipertahankan paska rilis data perekonomian BI rate.

Menurutnya, potensi kenaikan terbilang masih cukup besar dan dalam jangka pendek yang akan terlihat masih bersifat teknikal rebound sebelum dapat mengonfirmasi untuk dapat melanjutkan pola uptrend jangka panjangnya,

Berikut ini laporan pergerakan indeks sepanjang hari ini.

 

16:05 WIB
Pukul 16.00 WIB: IHSG Ditutup Melemah 0,56%

Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,56% atau 32,61 poin ke level 5.783,31.

15:47 WIB
Pukul 15.37 WIB: Jelang Akhir Perdagangan, IHSG Berbalik Melemah 0,39%

Indeks harga saham gabungan (IHSG) berbalik melemah 0,39% atau 22,72 poin ke level 5.793,2.

14:01 WIB
Pukul 14.00 WIB: IHSG Menguat 16,03 Poin di Awal Sesi II

Indeks harga saham gabungan (IHSG) menguat 0,28% atau 16,03 poin ke level 5.831,95.

11:33 WIB
Pukul 11.30 WIB: Akhir Sesi I, IHSG Menguat 16,93 Poin ke 5.832,85

Mengakhiri sesi I perdagangan hari ini, Jumat (18/5/2018), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 0,29% atau 16,93 poin ke level 5.832,85.

11:04 WIB
Pukul 11.04 WIB: Jelang Akhir Sesi I, IHSG Menguat 0,31% ke 5.833,93

Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 0,31% atau 18,01 poin ke level 5.833,93 menjelang akhir sesi I perdagangan hari ini, Jumat (18/5/2018).

10:42 WIB
Pk. 10.44 WIB: IHSG Kembali Menguat 17 Poin ke 5.833,19

IHSG kembali menguat, jadi naik 17 poin ke 5.833,19 

09:53 WIB
Pukul 09.51 WIB: Sempat Rebound, IHSG Tergelincir ke 5.811,83

Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tergelincir ke zona merah dan turun 0,07% atau 4,09 poin ke level 5.811,83 pada perdagangan pagi ini, Jumat (18/5/2018).

Pada saat yang sama, indeks saham di kawasan Asia Tenggara lainnya terpantau bergerak variatif, di antaranya Singapura (-0,43%), Malaysia (+0,30%), Filipina (-0,24%), dan Vietnam (+0,50%). 

09:47 WIB
Satu Jam Perdagangan, IHSG Stabil Menguat

 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) rebound dan menguat pada awal perdagangan hari ini, Jumat (18/5/2018).

IHSG rebound saat dibuka dengan kenaikan 0,26% atau 15,13 poin di level 5.831,05 dan menguat 0,44% atau 25,50 poin ke level 5.841,42 pada pukul 09.09 WIB. Pada perdagangan Kamis (17/5), IHSG berakhir melemah 0,44% atau 25,54 poin di level 5.815,92.

Sebanyak 25 saham bergerak menguat, 8 saham bergerak melemah, dan 549 saham stagnan dari 582 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pagi ini.

Tujuh dari sembilan indeks sektoral IHSG bergerak di zona hijau dengan support utama sektor tambang (+0,94%) dan konsumer (+0,81%). Adapun sektor properti dan perdagangan masing-masing turun 0,47% dan 0,24%.

Vice President Research Department PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya mengungkapkan pada akhir pekan ini, IHSG terus menguji support level yang terlihat masih cukup kuat pascarilis data suku bunga oleh Bank Indonesia.

“Potensi kenaikan terbilang masih cukup besar dan dalam jangka pendek yang akan terlihat masih bersifat technikal rebound sebelum dapat mengonfirmasi untuk dapat melanjutkan pola uptrend jangka panjangnya,” ungkap William.

IHSG diprediksinya akan bergerak pada rentang 5.721—6.002 pada perdagangan hari ini.

Seperti yang telah banyak diantisipasi, Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) yang berlangsung 16-17 Mei memutuskan menaikkan suku bunga acuan BI 7-Day Reverse Repo Rate (7DRRR) sebesar 25 basis poin menjadi 4,5%.

Sejalan dengan IHSG, indeks Bisnis27 menguat 0,64% atau 3,22 poin ke 504,76 pada pukul 09.10 WIB, setelah mampu rebound saat dibuka naik 0,42% atau 2,13 poin di posisi 503,66. Pada perdagangan Kamis (17/5), indeks Bisnis27 berakhir melorot 1,19% di posisi 501,53.

Di kawasan Asia Tenggara lainnya, indeks FTSE Straits Time Singapura turun 0,40%, indeks FTSE Malay KLCI naik 0,27%, dan indeks PSEi Filipina melemah 0,28%.

Sementara itu, indeks Topix dan Nikkei 225 Jepang masing-masing naik 0,27% dan 0,30%. Indeks Kospi Korea Selatan naik 0,29% dan indeks Hang Seng Hong Kong turun tipis 0,04%.

Saham-saham yang menguat pada awal perdagangan:

HMSP

+0,82%

BMRI

+1,12%

ASII

+1,12%

TLKMI

+0,86%

Saham-saham yang melemah pada awal perdagangan:

ICBP

-1,53%

UNTR

-0,96%

TPIA

-0,43%

MNCN

-1,92%

Sumber: Bloomberg

Tag : IHSG
08:56 WIB
Pukul 08.55 WIB: IHSG Rebound, Dibuka Naik 0,26% di 5.831,05

Membuka perdagangan hari ini, Jumat (18/5/2018), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) rebound dengan kenaikan 0,26% atau 15,13 poin di level 5.831,05.

08:48 WIB
WATERFRONT: IHSG Diprediksi Mixed

Waterfront Securities Indonesia memprediksi indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Jumat (18/5/2018) bergerak di kisaran 5.760-5.855.

“IHSG pada perdagangan hari ini diperkirakan bergerak mixed,” kata Octavianus Marbun, Analis  Waterfront Securities Indonesia seperti dikutip dari risetnya yang diterima pagi ini, Jumat (18/5/2018).

Dikemukakan, IHSG pada perdagangan Kamis (17/5/2018), ditutup melemah 0,44% pada level 5815. Saham sektor aneka industri menyumbangkan pelemahan terbesar. Investor asing net sell Rp642,4 miliar.

Sementara itu, indeks di bursa Wall Street ditutup melemah akibat kekhawatiran akan meningkatnya potensi perang dagang dan naiknya harga minyak mentah.

Komentar Trump mengenai China menimbulkan keraguan akan upaya Trump untuk menghindari perang dagang antara AS dan China. Pasar khawatir negosiasi perdagangan antara AS dan China kembali tidak akan menghasilkan kesepakatan yang diharapkan dan akan segera terjadi perang tarif antara kedua negara tersebut yang berpotensi mendorong perlambatan ekonomi AS dan global.

Konflik di Timur Tengah mengurangi suplai minyak mentah di pasar global, sehingga mendorong kenaikan harga minyak mentah.

Saham small cap kembali menguat, sedangkan saham dengan eksposur internasional terimbas dari kenaikan harga minyak mentah dan penguatan dollar AS.

Data ekonomi yang menunjukkan pasar tenaga kerja cenderung ketat, dan inflasi yang menguat memicu potensi kenaikan suku bunga The Fed pada pertemuan bulan depan.

Yield obligasi pemerintah AS kembali naik pada level 3,113%.

Waterfront Securities Indonesia pada perdagangan hari ini merekomendasikan saham sebagai berikut:

HRUM

Pada perdagangan kemarin saham HRUM kembali ditutup pada level 2720. HRUM selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 2700-2750.

Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 2750

ADRO

Pada perdagangan kemarin saham ADRO kembali ditutup menguat pada level 1880. ADRO selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1860-1900.

Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1900

SMBR

Pada perdagangan kemarin saham SMBR ditutup pada level 3530. SMBR selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 3500-3570

Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 3570

ADHI

Pada perdagangan kemarin saham ADHI kembali ditutup pada 1930. ADHI selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1910-1950.

Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1950

WIKA

Pada perdagangan kemarin saham WIKA ditutup pada level 1560. WIKA selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 1540-1580.

Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 1580

PTPP

Pada perdagangan kemarin saham PTPP kembali ditutup pada level 2340. PTPP selanjutnya diperkirakan akan bergerak di kisaran 2310-2370.

Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 2370

 

06:42 WIB
Bursa AS Melemah, IHSG?

Bursa saham Amerika Serikat mengakhiri perdagangan Kamis (17/5/2018) atau Jumat pagi WIB (19/5/2018) dengan pelemahan karena investor mengkhawatirkan meningkatnya ketegangan perdagangan dan kenaikan harga minyak mentah.

Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup melemah 54,95 poin atau 0,22% ke level 24.713,98, sedangkan indeks Standard & Poor’s 500 melemah 2,33 poin atau 0,09 ke level 2.720,13 dan Nasdaq Composite turun 15,82 poin atau 0,21% ke 7.382,47.

Komentar Presiden AS Donald Trump bahwa China telah menjadi sangat dimanjakan dengan perdagangan, meningkatkan keraguan investor terhadap usaha AS untuk menghindari perang perdagangan antara dua negara dengan ekonomi terbesar di dunia tersebut.

"Saya pikir kekacauan perdagangan ini tentu saja mempengaruhi suasana hati," kata Jim Bell, Presiden Direktur Bell Investment Advisors di Oakland, California, seperti dikutip Reuters.

"Ini menjadi sangat nyata, bisnis di AS menderita," kata Bell. "Masalah dengan tarif impor, mereka selalu buruk, mereka selalu meningkatkan biaya hampir seluruhnya untuk konsumen dan mereka menghancurkan lebih banyak pekerjaan daripada yang mereka ciptakan."

Sementara itu, ketegangan di Timur Tengah menandakan berkurangnya pasokan minyak dan mengirim harga minyak mentah ke level tertinggi dalam 3,5 tahun. Indeks sektor energi pada menguat 1,3%, kenaikan terbesar di antara sektor lain pada indeks S&P 500

Sementara itu, saham berkapitalisasi kecil di AS mencatat kinerja lebih baik daripada saham lain yang lebih besar, dengan indeks Russell 2000 ditutup pada rekor tertinggi untuk hari kedua berturut-turut, sementara perusahaan yang lebih besar dengan eksposur global lebih tertekan oleh kenaikan harga minyak dan penguatan dolar.

"Perusahaan kecil tidak terkena dinamika perdagangan internasional," kata Bell.

Laporan ekonomi menunjukkan angka pengangguran AS turun ke level terendah sejak 1973. Kondisi pasar tenaga kerja yang semakin ketat dan menguatnya inflasi mendorong kemungkinan kenaikan suku bunga Federal Reserve bulan depan.

Imbal hasil obligasi pemerintah AS bertenor 10 tahun AS ditutup pada 3,1131%, mendekati level tertinggi dalam hampir tujuh tahun terakhir dan menekan sektor yang sensitif dengan suku bunga seperti telekomunikasi, real estate dan saham utilitas karena investor berspekulasi apakah obligasi menawarkan alternatif yang menarik dibandingkan saham yang lebih berisiko.

Saham Cisco Systems adalah menjadi penekan terbesar pada indeks S&P 500 dan Nasdaq setelah ditutup melemah 3,8% meskipun mencatat kinerja laba dan pendapatan kuartal pertama yang di atas perkiraan.

06:41 WIB
KGI: Tunggu Swing Down Untuk Akumulasi

PT. KGI Sekuritas Indonesia memprediksi indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Kamis (18/5/2018) bergerak di kisaran support 5.810-5.740-5.690-5.620-5.520-5.450, dan resisten 5.940-6.050-6.120-6.220-6.380.

“Tunggu swing down untuk akumulasi, Yuganur Wijanarko Senior Research PT. KGI Sekuritas Indonesia.

Dia mengemukakan sejumlah sentimen positif terlihat sudah terdiskon dalam pergerakan kenaikan harga belakangan ini.

“Untuk pelaku pasar sebaiknya menunggu terjadinya suatu bentuk swing turun, atau konsolidasi minor di IHSG .Karena secara tren, masih negatif,” kata Yuganur.

PT. KGI Sekuritas Indonesia pada perdagangan hari ini merekomendasi saham ASII, ADRO, PGAS, BBTN. Berikut rinciannya:

Astra International (ASII)

Profit taking target Rp7.200-Rp7.400

Entry (1) Rp6.825, Entry (2) Rp6.775, Cut loss point Rp3.290

 

Adaro Energy (ADRO)

Profit taking target Rp2.080-Rp2.180

Entry (1) Rp1.875, Entry (2) Rp1.855, Cut loss point Rp1.815

 

Perusahaan Gas (PGAS)

Profit taking target Rp2.100-Rp2.180

Entry (1) Rp1.885, Entry (2) Rp1.855, Cut loss point Rp1.815

 

Bank BTN (BBTN)

BUY. Profit taking target Rp3.080-Rp3.180

Entry (1) Rp2.810, Entry (2) Rp2.740, cut loss point Rp2.680

 

 

 

06:40 WIB
INDOSURYA: IHSG Bakal Menguat

PT Indosurya Bersinar Sekuritas memprediksi indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Jumat (18/5/2018) bergerak di kisaran 5.721 – 6.002.

Dikemukakan IHSG pada akhir pekan ini, terlihat masih akan terus menguji level support level yang dinilai masih cukup kuat dipertahankan pascarilis data perekonomian BI Rate.

William mengatakan potensi kenaikan terbilang masih cukup besar. Dalam jangka pendek yang akan terlihat masih bersifat teknikal rebound, sebelum dapat menkonfirmasi untuk dapat melanjutkan pola uptrend jangka panjangnya,

“Hari ini IHSG berpotensi melaju naik,” kata William dalam risetnya.

PT Indosurya Bersinar Sekuritas pada perdagangan hari ini merekomendasikan saham BBNI, UNVR, ICBP, TLKM, PWON, SRIL, WSBP, BBCA, HMSP, ASRI.

 

 

 

06:38 WIB
BI Putuskan Kerek Suku Bunga

Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia pada 16-17 Mei 2018 akhirnya memutuskan menaikkan suku bunga acuan, 7 Day Reverse Repo, sebesar 25 basis poin menjadi 4,50%.

Dengan demikian, suku bunga Deposit Facility tetap sebesar 3,75% dan Lending Facility tetap sebesar 5,25%. Kebijakan ini berlaku efektif sejak 18 Mei 2018.

Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus D.W. Martowardojo mengatakan kebijakan tersebut merupakan bagian bauran kebijakan BI untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan di tengah ketidakpastian pasar dunia dan penurunan likuditas global.

"BI memandang bauran kebijakan yang telah ditempuh sebelumnya dan yg ditempuk saat ini konsisten utk menjaga inflasi sesuai saaran 3,5% plus minus 1% pada 2018 dan 2019," kata Agus, Kamis (17/5/2018).

Ke depannya, BI akan melanjutkan upaya stabilisasi nilai tukar rupiah sesuai fundamental dengan tetap menjaga mekanisme pasar. Menurut Agus, kebijakan tersebut ditopang oleh operasi moneter untuk menjaga pasar valas dan pasar uang.

BI juga menerapkan kebijakan makroprudensial di antaranya dengan tetap mempertahankan CCB (Counter Cyclical Buffer) sebesar 0% untuk menjaga stabilitas sistem keuangan dan menjaga fungsi intermediasi perbankan.

Selain itu, koordinasi dengan otoritas terkait dan pemerintah tetap diperkuat untuk menjaga stabilias makro ekonomi dan sistem keuangan.

Dalam catatan BI, nilai tukar rupiah mengalami depresiasi pada sepanjang kuartal I/2018 seiring penguatan dolar dalam skala global secara poin to poin di mana rupiah melemah 1,47% pada kuartal I/2018. dan sebesar 1.06% pada april 2018.


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper