Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indonesia Kendaraan Terminal Gunakan 100% Dana IPO untuk Pengembangan

PT Indonesia Kendaraan Terminal (IKT) akan menggunakan 100% dana hasil penawaran umum saham perdana alias initial public offering (IPO) untuk melakukan pengembangan.
Mobil Mitsubishi Xpander yang akan diekspor berada di PT Indonesia Kendaraan Terminal atau IPC Car Terminal, Cilincing, Jakarta, Rabu (25/4/2018)./JIBI-Abdullah Azzam
Mobil Mitsubishi Xpander yang akan diekspor berada di PT Indonesia Kendaraan Terminal atau IPC Car Terminal, Cilincing, Jakarta, Rabu (25/4/2018)./JIBI-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA - PT Indonesia Kendaraan Terminal (IKT) akan menggunakan 100% dana hasil penawaran umum saham perdana alias initial public offering (IPO) untuk melakukan pengembangan.

Dalam penawaran perdana tersebut, anak usaha PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) tersebut mengincar dana senilai Rp1 triliun. Perseroan meyakini untuk tahap awal dana itu akan mampu mencukupi kebutuhan.

"Kebutuhannya berapa tentu lebih dari itu. Tapi minimal kebutuhannya Rp1 triliun, ini masih tahap awal," kata Direktur Utama Indonesia Kendaraan Terminal Chiefy Adi Kusmargono, Rabu (2/5/2018).

Perusahaan tersebut memiliki sejumlah rencana untuk memperluas fasilitas. Pertama, meningkatkan kapasitas parkir di terminal yang saat ini telah tersedia, baik perluasan secara vertikal maupun horizontal.

Kedua, perseroan juga akan memperluas kapasitas dari saat ini 31 ha menjadi 89,5 ha dalam 5 tahun ke depan. Sejalan dengan itu, kapasitas juga akan ditingkatkan dari 700.000 kendaraan menjadi 2,1 juta kendaraan.

Ketiga, IKT akan melakukan ekspansi melalui kerjasama dengan anak usaha Pelindo II lainnya, Pelindo, I, Pelindo III, dan Pelindo IV. Adapun untuk ekspansi di luar negeri, perseroan akan bekerjasama dari sisi operasional dengan pengelola terminal di negara tujuan ekspor.

"Untuk luar negeri tahap awal kerjasama operasional dulu. Baru kemudian nanti bisa joint venture. Kami ingin menjadi nomor satu di Asean sehingga memperluas ekspansi," jelasnya.

Rencananya, IKT akan melepas maksimal sebesar 30% saham dalam IPO. Berperan sebagai join lead underwriter adalah PT Mandiri Sekuritas, PT BNI Sekuritas, PT Bahana Sekuritas, dan PT RHB Sekuritas Indonesia.

Laporan keuangan yang akan digunakan adalah per Desember 2017. Tahun ini, kata Chiefy, perseroan membidik target kenaikan laba minimal sebesar 30%. "Kemarin kami mendapatkan Rp130,1 miliar," ujarnya.

Perusahaan ini memiliki aset senilai Rp365 miliar dengan ekuitas di kisaran Rp270 miliar. Pelaksanaan IPO rencananya akan dilakukan pada akhir Juni atau awal Juli mendatang. Perseroan juga telah mengantongi izin dari Kementerian BUMN.

Saat ini, tengah melakukan non-deal roadshow di dalam maupun di luar negeri. Roadshow tersebut dilakukan ke beberapa negara seperti Thailand, Singapura, hingga Inggris. Selain itu, beberapa perusahaan nasional tengah didekati entitas anak Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tersebut.

Pada 2017, total volume ekspor IKT mencapai 274.900 unit sedangkan volume impor sebesar 84.143 unit. Jika ditambah volume kendaraan dari Pelabuhan Tanjung Priok, arus bongkar muat kendaraan IKT mencapai 520.863 kendaraan pada tahun lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Tegar Arief
Editor : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper