Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Kontrak Aluminium Tak Mampu Melonjak Seperti Tahun Lalu

Harga aluminium yang telah mengalami perlemahan hampir 8% sepanjang tahun ini diperkirakan tidak akan melonjak setinggi pencapaian pada tahun lalu.
Produksi aluminium ingot di PT Inalum Kuala Tanjung Kabupaten Batubara, Sumatra Utara, Selasa (2/8)./Antara-Septianda Perdana
Produksi aluminium ingot di PT Inalum Kuala Tanjung Kabupaten Batubara, Sumatra Utara, Selasa (2/8)./Antara-Septianda Perdana

Bisnis.com, JAKARTA – Harga aluminium yang telah mengalami perlemahan hampir 8% sepanjang tahun ini diperkirakan tidak akan melonjak setinggi pencapaian pada tahun lalu.

Harga aluminium pada 2017 tercatat mengalami pertumbuhan sebesar 34%, sebuah performa komoditas logam terbaik di London Metal Exchange (LME) didorong optimisme pemotongan output oleh China.

Namun, pada tahun Anjing Tanah ini, harga aluminium berbalik paling melemah diantara komoditas logam industri lainnya seiring dengan banjirnya pasokan di pasar.

Ketua Aluminium Corp. of China Ltd. Yu Dehui menuturkan, harga aluminium diprediksi tidak akan melonjak seperti yang terjadi pada tahun lalu.

“Harga aluminium saat ini mungkin tidak memuaskan, tetapi masih dalam kisaran yang wajar,” kata Dehui, seperti dilansir dari Bloomberg, Kamis (8/3/2018).

Pada penutupan perdagangan Rabu (7/3), harga aluminium di LME ditutup melemah 50 poin atau 2,33% menjadi US$2.097 per ton. Secara year to date (ytd), harga melemah 7,54%, terlemah di antara komoditas logam industri lainnya.

Kendati demikian, Dehui mengatakan bahwa harga aluminium diperkirakan akan mendapat dukungan pada sekitar level saat ini karena pemasok utama dunia China menekan kapasitas ke depan di samping biaya output yang meningkat.

Meningkatnya biaya akan mendorong pasar karena beberapa pabrik peleburan sudah menerima kerugian dari pelemahan harga aluminium sepanjang tahun ini karena pasar domestik dinilai berada pada keseimbangan dengan pasokan yang ‘agak longgar’.

“China yang memproduksi separuh dari total aluminium global akan mendorong rencana untuk mengilangkan kelebihan kapasitas,” kata Dehui di sela—sela Konferensi Konsultatif Politik Rakyat China (CPPCC) di Beijing.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Eva Rianti
Sumber : Bloomberg

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper