Bisnis.com, JAKARTA – Harga batu bara melanjutkan pelemahannya pada akhir perdagangan hari kedua berturut-turut, Rabu (24/1/2018).
Pada perdagangan Rabu, harga batu bara untuk kontrak Januari 2019, kontrak teraktif di bursa komoditas Rotterdam, ditutup melemah 0,68% atau 0,60 poin di US$87,55/metrik ton.
Harga batu bara kontrak Januari 2019 mulai menyentuh zona merah sejak perdagangan Selasa (23/1) ketika berakhir turun 0,34% atau 0,30 poin di level 88,15, setelah mampu menguat dua hari berturut-turut sebelumnya.
Berbanding terbalik dengan batu hitam, harga minyak mentah Amerika Serikat menembus level US$65 per barel untuk pertama kalinya dalam lebih dari tiga tahun, setelah cadangan minyak negara tersebut turun untuk pekan ke-10 berturut-turut.
Pada perdagangan Rabu (24/1), minyak West Texas Intermediate untuk pengiriman Maret 2018 berakhir melonjak 1,8% atau 1,14 poin di level US$65,61 per barel di New York Mercantile Exchange, level tertinggi sejak Desember 2014. Total volume yang diperdagangkan sekitar 52% di atas rata-rata 100 hari perdagangan terakhir.
Adapun minyak Brent untuk pengiriman Maret 2018 ditutup naik 0,81% atau 0,57 poin di level US$70,53 di bursa ICE Futures Europe yang berbasis di London. Minyak mentah patokan global diperdagangkan lebih mahal US$4,92 dibanding WTI.
Dilansir Bloomberg, cadangan minyak mentah AS pekan lalu tergelincir ke level terendah sejak Februari 2015 sementara persediaan di pusat penyimpanan terbesar di negara itu juga melemah, menurut data pemerintah.
Energy Information Administration pada hari Rabu menyatakan produksi minyak mentah AS naik untuk minggu kedua berturut-turut menjadi 9,88 juta barel per hari. Persediaan minyak di pusat penyimpanan di Cushing, Oklahoma, turun ke level terendah sejak Januari 2015.
"Permintaan melebihi pasokan. Kesepakatan OPEC membantu dan kepatuhan mereka relatif kuat," ungkap Brian Kessens dari Tortoise Capital Advisors LLC, seperti dikutip Bloomberg
Sementara itu, CEO Lukoil PJSC, Vagit Alekperov pada Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss, mengatakan dia berharap pasokan dan permintaan di seluruh dunia mencapai keseimbangan pada bulan April.
Pergerakan harga batu bara kontrak Januari 2019 di bursa Rotterdam
Tanggal | US$/MT |
24 Januari | 87,55 (-0,68%) |
23 Januari | 88,15 (-0,34%) |
22 Januari | 88,45 (+0,51%) |
19 Januari | 88,00 (+0,46%) |
18 Januari | 87,60 (-0,17%) |
Sumber: Bloomberg