Bisnis.com, JAKARTA - Berlanjutnya penguatan harga komoditas memberikan dampak positif pada PT Astra International Tbk. (ASII). Hingga September 2017, perseroan berhasil meraup laba bersih senilai Rp14,18 triliun, tumbuh 26% year on year.
Presiden Direktur Astra International Prijono Sugiarto mengungkapkan, kinerja perseroan hingga akhir tahun akan tetap positif karena penguatan harga komoditas terus berlanjut. Harga batu bara yang kuat pun menguntungkan volume alat berat dan kontraktor penambangan.
Pertumbuhan pendapatan bersih Astra International mencapai dua digit. Hingga September 2017, pendapatan bersih ASII mencapai Rp150,22 triliun, tumbuh 14% dari posisi Rp132,29 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.
"Prospek kinerja hingga akhir tahun diperkirakan tetap positif, meskipun ada tantangan dari peningkatan kompetisi di pasar mobil serta bertambahnya provisi kredit pada beberapa aktivitas grup jasa keuanga," tulisnya dalam keterangan resmi,
Selasa (31/10/2017).
Sampai September 2017, laba bersih per saham ASII mencapai Rp350, naik Rp26 dari posisi Rp279 pada periode yang sama tahun sebelumnya,
Raihan laba bersih ASII hingga September 2017 paling besar berasal dari segmen otomotif senilai Rp6,57 triliun atau setara 46,33% dari total laba grup. Kontribusi laba segmen otomotif berkurang bila dibandingkan dengan September 2016 dari 53,14%.
Kendati begitu, pertumbuhan laba segmen otomotif grup Astra International mencapai 10% year on year hingga September 2017.
Sementara itu, segmen jasa keuangan mencapai Rp2,94 triliun, tumbuh 42% dari posisi Rp2,07 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya. Peningkatan laba segmen jasa keuangan disebabkan oleh pertumbuhan laba Federal International Finance (FIF) hingga 14% serta laba yang dicetak Bank Permata.
Entitas anak yakni Bank Permata pada September 2016 mencetak rugi bersih senilai Rp1,2 triliun dan pada September 2017 sudah berhasil membukukan laba bersih senilai Rp708 miliar. Raihan laba Bank Permata, sejalan dengan penurunan rasio kredit bermasalah kotor dari 8,8% menjadi 4,7%.
Adapun, segmen alat berat dan pertambangan mencetak pertumbuhan laba bersih yang diatribusikan kepada Astra International hingga 80% year on year menjadi Rp3,4 triliun per September 2017.
Dia mengungkapkan, peningkatan kinerja pada bisnis mesin konstruksi, kontraktor penambangan dan kegiatan pertambangan, yang seluruhnya mendapatkan keuntungan dari peningkatan harga batu bara.
Sementara itu, segmen agribisnis dan properti masing-masing membukukan pertumbuhan 23% dan 15% year on year menjadi Rp1,12 triliun dan Rp97 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Dari seluruh segmen, dicatatkan segmen teknologi informasi membukukan pertumbuhan laba stagnan, tetap di posisi Rp105 miliar hingga September 2017. Sementara itu, segmen infrastruktur dan logistik mencetak rugi bersih menjadi Rp66 miliar per September 2017 dari posisi untung pada Rp213 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Prijono mengungkapkan, divisi infrastruktur dan logistik mencatat kerugian bersih sebesar Rp66 miliar, disebabkan kerugian awal dari ruas jalan tol baru Cikopo-Palimanan, yang 45% sahamnya diakuisisi Grup Astra pada awal tahun ini, serta kerugian atas pelepasan PT PAM Lyonnaise Jaya, perusahaan penyedia air bersih, yang sebelumnya dimiliki grup ASII sebesar 49% dan memiliki sisa waktu pengoperasian 5 tahun lagi.
Pada sisa tahun ini, manajemen ASII optimistis perbaikan harga komoditas dan penguatan yang berlanjut, akan memberikan dampak positif terhadap kinerja perseroan.
KINERJA KUARTAL III/2017: Untung Astra (ASII) Tumbuh 26%
Berlanjutnya penguatan harga komoditas memberikan dampak positif pada PT Astra International Tbk. (ASII). Hingga September 2017, perseroan berhasil meraup laba bersih senilai Rp14,18 triliun, tumbuh 26% year on year.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Novita Sari Simamora
Editor : Riendy Astria
Topik
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

7 jam yang lalu
Kinerja Moncer, Adi Sarana (ASSA) Siap Tancap Gas?
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
Terpopuler
# Hot Topic
Rekomendasi Kami
Foto
