Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Laba LPKR Terkoreksi

PT Lippo Karawaci Tbk. (LPKR) membukukan laba terkoreksi tipis hingga 2% menjadi Rp487,34 miliar dari posisi Rp497,79 miliar.
Pengunjung mengambil gambar maket kawasan Millenium Village milik PT Lippo Karawaci Tbk di Tangerang, Banten, Sabtu (25/3)./JIBI-Dedi Gunawan
Pengunjung mengambil gambar maket kawasan Millenium Village milik PT Lippo Karawaci Tbk di Tangerang, Banten, Sabtu (25/3)./JIBI-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA - PT Lippo Karawaci Tbk. (LPKR) membukukan laba terkoreksi tipis hingga 2% menjadi Rp487,34 miliar dari posisi Rp497,79 miliar.

Koreksi laba emiten bersandi saham LPKR, disebabkan oleh tergerusnya pendapatan Rp4,93 triliun, terkoreksi 3,33% dari posisi Rp5,1 triliun.

Dalam keterbukaan informasi, Jumat (6/10/2017), sumber pendapatan LPKR menurun 25% year on year dari pendapatan divisi Residential & Urban Development menurun menjadi Rp1,3 triliun, dimana pendapatan dari Townships turun sebesar 41% y-o-y menjadi Rp687 miliar.

Sementara itu, pendapatan dari Large Scale Integrated Developments naik sebesar 6% y-o-y menjadi Rp648 miliar dimana pengakuan pendapatan proyek-proyek dalam tahap konstruksi, seperti Millenium Village, Orange County dan Lippo Thamrin Office telah dibukukan berdasarkan persentase penyelesaian konstruksi

Presiden Direktur LPKR Ketut Budi Wijaya menuturkan model bisnis perseroan yang seimbang sekali lagi telah menopang total pendapatan ketika permintaan sektor properti melemah selama semester I/2017.

"Di tengah pelemahan sektor properti, kami meluncurkan proyek kota modern terbaru kami, Meikarta di koridor JakartaBotabek-Bandung yang berkembang pesat," tulisnya dalam keterbukaan informasi.

Pada semester kedua tahun ini, LPKR melihat potensi perkembangan permintaan pada sektor properti. Apalagi, setelah perseroan mengakuisi akuisisi properti terpadu di Pulau Buton oleh First REIT.

Menurutnya, aksi akuisisi tersebut menjadi strategi asset light atau recycling capital LPKR yang akan meningkatkan arus kas serta memperkuat neraca Perusahaan.

Di sisi lain, pendapatan recurring LPKR tumbuh sebesar 8% y-o-y menjadi Rp3,6 triliun, atau berkontribusi sebesar 73% terhadap total pendapatan LPKR yang didukung oleh pertumbuhan yang kuat dari divisi Healthcare dan Mal.

Pendapatan divisi Healthcare meningkat 8% y-o-y menjadi Rp2,8 triliun, dimana keenam rumah sakit mapan memberikan kontribusi sebesar Rp 1,3 triliun atau 47% dari total. Kunjungan pasien rawat jalan meningkat sebesar 10%.

Sepanjang tahun ini, LPKR melalui anak usahanya di bidang pelayanan kesehatan, Siloam, telah mengakuisisi empat rumah sakit dan juga telah membuka empat rumah sakit greenfield, sehingga jumlah rumah sakit di bawah pengelolaan Siloam menjadi 31.

Sumber pendapatan LPKR juga berasal dari pendapatan divisi komersial yang terdiri dari mal ritel & hotel, naik sebesar 5% y-o-y menjadi Rp363 miliar. Pendapatan mal naik sebesar 17% y-o-y menjadi Rp191 miliar terutama disebabkan oleh peningkatan kontribusi dari Lippo Mal Puri, Baubau dan Jambi.

Hingga Juni 2017, Lippo Malls telah mengelola 47 mal di seluruh Indonesia. Pendapatan Hotels & Hospitality turun sebesar 6% y-o-y menjadi Rp172 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper