Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

OPEC: Rencana Pemangkasan Produksi Berpeluang Dieksekusi

Kebijakan pemangkasan produksi minyak global lanjutan oleh negara anggota OPEC dan non-anggota OPEC masih berpeluang dilakukan pada tahun ini
Ilustrasi kilang lepas pantai./Bloomberg-Tim Rue
Ilustrasi kilang lepas pantai./Bloomberg-Tim Rue

Bisnis.com, JAKARTA— Kebijakan pemangkasan produksi minyak global lanjutan oleh negara anggota OPEC dan non-anggota OPEC masih berpeluang dilakukan pada tahun ini.

Menteri Perminyakan Kuwait Essam al-Marzouq mengatakan, kepatuhan para negara anggota dalam mengurangi produksi minyak telah berjalan dengan baik. Namun demikian, dia menyatakan bahwa pemangkasan produksi lebih lanjut masih sangat mungkin dilakukan pada tahun ini.

“Apakah pemotongan produksi [minyak global] lebih lanjut akan dilakukan, semua peluang masih terbuka,” katanya seperti dikutip dari Reuters, Minggu (23/7/2017).

Seperti diketahui, Menteri dari Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan produsen non-OPEC lainnya akan bertemu di kota St Petersburg, Rusia pada Senin (24/7/2017).

Pertemuan itu akan membahas perkembangan dan hasil terbaru dari kebijakan pemotongan produksi minyak yang telah dilakukan sejak awal tahun ini.

Namun, apa yang dikatakan oleh al-Marzouq tersebut terkait positifnya hasil pemangkasan produksi minyak OPEC dan non-OPEC sejatinya berbeda dengan kenyataan.

Pasalnya, harga minyak mengalami penurunan paling dalam selama dua pekan terakhir. Kondisi itu bertentangan dengan perkiraan suplai minyak OPEC  pada bulan ini yang mengatakan akan menjadi momentum kenaikan harga yang paling tinggi tahun ini, sehingga  memicu kekhawatiran akan kekosongan pasokan global.

Menurut pelacak-tanker Petro-Logistics SA, suplai minyak OPEC pada Juli diperkirakan melebihi 33 juta barel per hari dengan adanya peningkatan pengiriman dari negara anggota termasuk Arab Saudi dan Nigeria.

Hal ini memunculkan pertanyaan atas keefektifan dari kesepakatan OPEC selama ini. Manajer Riset Tradition Energy di Connecticut Gene McGillian, memeingatkan agar negara penghasil minyak mentah memantau aktivitas  produksi minyaknya untuk menghindari harga jual yang terlalu murah.

Adapun pada awal pekan ini produksi minyak mentah Amerika Serikat tercatat naik ke level tertinggi sejak Juli 2015. Salah satu anggota OPEC lainnya, Ekuador telah mengumumkan rencannya untuk meningkatkan produksi minyaknya pada akhir tahun untuk meningkatkan pendapatan.

“Selain itu, OPEC harus mewaspadai adanya peningkatan produksi dari Libya dan Nigeria,” kata ekonom WTRG Economics James Williams.

Guna mengantisipasi hal itu negara anggota OPEC dan non-OPEC diharapkan segera membentuk kebijakan mengenai pengendalian produksi minyak mentah guna menghindari kemungkinan harga jual yang rendah.

 Pasalnya, di luar negara OPEC dan non-OPEC yang menyepakati kebijakan pemangkasan produksi minyak pada tahun ini, AS diperkirakan masih akan terus memacu produksi minyakya pada tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper