Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Banyak Rilis Data Ekonomi Awal Bulan, Ini Prediksi Rupiah 3-7 April 2017

Mata uang rupiah diperkirakan bergerak konsolidasi pada pekan depan seiring dengan banyaknya rilis sejumlah data ekonomi domestik dan global. Rupiah diprediksi berada dalam rentang Rp13.250--Rp13.450 per dolar AS.
Ilustrasi/MediumTermNotes.com
Ilustrasi/MediumTermNotes.com

Bisnis.com, JAKARTA--Mata uang rupiah diperkirakan bergerak konsolidasi pada pekan depan seiring dengan banyaknya rilis sejumlah data ekonomi domestik dan global.

Rupiah diprediksi berada dalam rentang Rp13.250--Rp13.450 per dolar AS.

Pada penutupan perdagangan Jumat (31/3) mata uang Garuda melesu 6 poin atau 0,05% menjadi Rp13.322 per dolar AS setelah diperdagangkan pada kisaran Rp13.316 – Rp13.328 per dolar AS.

Kurs tengah dipatok Rp13.321 per dolar AS. Sepanjang tahun berjalan atau selama kuartal I/2017, rupiah menghijau 1,12%.

Agus Chandra, Research and Analyst PT Monex Investindo Futures, mengatakan rupiah pada hari ini melemah tipis seiring dengan menguatnya dolar AS setelah rilis data pertumbuhan domestik bruto (PDB) kuartal IV/2017 versi final.

Angka yang dirilis Kamis (30/3) waktu setempat itu naik ke level 2,1% dari prediksi analis sebesar 2%, dan triwulan sebelumnya senilai 1,9%.

Pada pukul 16:15 WIB, indeks dolar AS menghijau 0,08 poin atau 0,08% menuju 100,49. Indeks melonjak 1,35% dari pekan lalu yang terjerembab di posisi 99,16.

"Penguatan dolar AS sedkit melemahkan rupiah. Dapat dikatakan rupiah tetap stabil," ujarnya saat dihubungi, Jumat (31/3/2017).

Namun demikian, dalam sepekan rupiah masih menguat 5 poin atau 0,04%. Menurut Agus, hal ini tak lepas dari pelemahan greenback akibat penolakan parlemen AS terhadap Rancangan Undang-Undang Kesehatan yang diusung Presiden Donald Trump. Sentimen ini menjadikan pasar kurang yakin Trump mampu menjalankan janji-janjinya pada saat kampanye.

Rupiah juga masih menghijau di tengah sentimen hawkish yang mendera pada pekan ini. Sejumlah pejabat wilayah The Fed kembali membicarakan soal kenaikan Fed Fund Rate (FFR) pada 2017.

Pada pekan depan, sambung Agus, ada sejumlah data internal dan eksternal yang akan diwaspadai oleh pasar. Data domestik yang ditunggu ialah rilis inflasi periode Maret 2017 pada Senin (3/4), Indeks Kepercayaan Konsumen (IKK) pada Kamis (6/4), dan cadangan devisa pada Jumat (7/4).

Secara tahunan (year on year/ yoy), angka inflasi diperkirakan naik 3,84%, tetapi menurun menjadi 0,2% secara bulanan (month on month/ mom). Walaupun melambat, data tersebut masih terbilang positif karena perbedaannya masih tidak jauh dari Februari yang naik 0,23% mom dan 3,83% yoy, serta target Bank Indonesia 4% +/-1.

Adapun dari sisi eksternal, pasar akan memantau rilis data manufaktur China pada Senin (3/4), data pekerja AS versi ADP dan FOMC Minutes pada Rabu (5/4), serta data kerja versi pemerintah pada Jumat (7/4).

Dengan melihat berbagai sentimen yang ada, Agus memprediksi pergerakan rupiah pada pekan depan akan berkonsolidasi dalam rentang Rp13.250--Rp13.450 per dolar AS.

"Angkanya tidak terlalu jauh bergerak, karena fundamental ekonomi domestik terbilang bagus," tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper