Bisnis.com, JAKARTA – Harga minyak mentah ditutup di level terendah dalam lebih dari tiga pekan terakhir setelah persediaan minyak mentah rekor AS terlihat membahayakan upaya OPEC untuk mengurangi surplus global.
Minyak West Texas Intermediate untuk pengiriman April turun US$1,22 atau 2,3% ke posisi US$52,61 per barel di New York Mercantile Exchange.
Sementara itu, minyak Brent untuk pengiriman Mei turun US$1,28 atau 2,3% ke US$55,08 per barel di ICE Futures Europe exchange yang berbasis di London.
Berdasarkan data pemerintah, stok minyak AS meningkat ke level 520,2 juta barel, level mingguan pemerintah tertinggi sejak tahun 1982.
Di lain pihak, Arab Saudi terus memimpin upaya OPEC untuk memangkas produksi, membantu organisasi ini mencapai tujuan yang ditetapkan dalam kesepakatan pemangkasan produksi tahun lalu. Output turun ke 32,17 juta barel per hari pada bulan Februari, lebih rendah 65.000 barel per hari dari level penurunan Januari.
"Ada rekor cadangan minyak di AS yang tidak bisa diabaikan," ujar Bob Yawger, direktur divisi berjangka Mizuho Securities USA, seperti dikutip Bloomberg.
"Harga terjebak dalam kisaran dan terjut cepat ke batas bawah," lanjutnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
