Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Stok Minyak Mentah AS Turun, WTI Rebound Hampir 1%

Berdasarkan data Bloomberg, harga minyak WTI kontrak April 2017 menguat 0,88% atau 0,47 poin ke US$54,06 per barel pada pukul 12.56 WIB, setelah dibuka dengan rebound 0,60% atau 0,32 poin di posisi 53,91.
Kilang Minyak/JIBI
Kilang Minyak/JIBI

Bisnis.com, JAKARTA – Harga minyak mentah dunia berhasil melanjutkan rebound hampir 1% pada perdagangan siang ini, (23/2/2017), menyusul penurunan tak terduga untuk jumlah stok minyak mentah AS yang menopang pandangan berakhirnya oversupply global.

Berdasarkan data Bloomberg, harga minyak WTI kontrak April 2017 menguat 0,88% atau 0,47 poin ke US$54,06 per barel pada pukul 12.56 WIB, setelah dibuka dengan rebound 0,60% atau 0,32 poin di posisi 53,91.

Patokan Eropa minyak Brent untuk kontrak April 2017 turut menguat 0,86% atau 0,48 poin ke level US$56,32, setelah dibuka dengan rebound 0,64% atau 0,36 poin di posisi 56,20.

Berdasarkan data American Petroleum Institute (API), seperti dilansir Reuters hari ini, jumlah stok minyak mentah turun sebesar 884.000 barel menjadi 512,7 juta barel untuk sepanjang pekan yang berakhir 17 Februari.

Angka penurunan tersebut meleset dari prediksi para analis dengan kenaikan sebesar 3,5 juta barel. 

Kondisi ini menambah optimisme ketika Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC) menyatakan kesepakatan dengan para produsen lainnya, termasuk Rusia, untuk membatasi produksi menunjukkan tingkat kepatuhan yang tinggi.

Menurut API, jumlah impor minyak mentah pun turun 1,5 juta barel per hari (bph) menjadi 7,39 juta bph pekan lalu.

Data resmi dari badan energi AS Energy Information Administration (EIA) dijadwalkan akan dirilis hari ini.

“Perhatian selanjutnya beralih pada data persediaan minyak mentah EIA hari ini di AS, dengan pasar yang memprediksi untuk kenaikan sebesar 3,4 juta barel,” ujar Jeffrey Halley, analis pasar senior OANDA.

Pada perdagangan Rabu (22/2), harga minyak WTI dan Brent kompak ditutup turun tajam lebih dari 1% di tengah ekspektasi lonjakan terhadap jumlah persediaan AS.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper