Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Menguat di Sesi I, Lapkeu Emiten Jadi Sentimen

Di akhir sesi I, IHSG naik 0,14% atau 7,24 poin ke level 5.365,92, setelah dibuka dengan pelemahan 0,19% atau 10,32 poin di level 5.348,36.
Karyawan mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/4)./Antara-Sigid Kurniawan
Karyawan mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/4)./Antara-Sigid Kurniawan

Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) menguat pada akhir sesi I perdagangan hari ini, Kamis (23/2/2017).

Di akhir sesi I, IHSG naik 0,14% atau 7,24 poin ke level 5.365,92, setelah dibuka dengan pelemahan 0,19% atau 10,32 poin di level 5.348,36.

Sepanjang perdagangan hari ini IHSG telah bergerak di kisaran 5.347,86 - 5.368,28.

Sebanyak 167 saham menguat, 115 saham melemah, dan 257 saham stagnan dari 539 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Enam dari sembilan indeks sektoral IHSG bergerak positif dengan support utama dari sektor perdagangan (+0,68%) dan tambang (+0,56%).

Adapun, tiga sektor lainnya bergerak negatif dipimpin oleh sektor finansial yang melemah 0,27%.

Di bursa regional, indeks FTSE Malay KLCI dan indeks FTSE Straits Time Singapura masing-masing terpantau bergerak stagnan, sedangkan indeks SE Thailand melemah 0,31% dan indeks PSEi Filipina menguat 0,20%.

PT OSO Securities memprediksi IHSG bergerak mixed dengan kecenderungan menguat terbatas pada perdagangan hari ini.

Tim riset OSO Securities memaparkan secara teknikal, IHSG berpeluang untuk melakukan pembalikan arah seiring dengan munculnya candle hammer. Indikator stochastic oscillator berusaha membentuk crossover dengan RSI yang flat dan histogram MACD negatif.

“Kami perkirakan IHSG akan bergerak di kisaran 5.310-5.397. Kami perkirakan hari ini IHSG akan bergerak mixed dengan kecenderungan menguat terbatas,” papar tim dalam riset.

Samuel Sekuritas Indonesia memprediksi pergerakan IHSG pada perdagangan hari ini dipengaruhi oleh notulensi pertemuan the Fed dan laporan keuangan emiten.

Tim riset Samuel Sekuritas memaparkan indeks AS semalam ditutup mixed merefleksikan sinyal Feds minutes meeting yang akan memutuskan untuk menaikan suku bunga acuan. Namun demikian, tim melihat pasar telah merefleksikan kondisi tersebut. Hal ini terlihat dari VIX Indeks yang tidak mengalami banyak kenaikan (11,74 dari 11,57 di hari sebelumnya).

Dari data makro, continuing dan jobless claims serta new homes sales dijadwalkan terbit pekan ini. Sementara itu, kemarin pasar Eropa juga ditutup mixed, tertekan oleh laporan kinerja beberapa emiten yang tercatat lebih rendah dari ekspektasi konsensus.

"Dari pasar komoditas, hari ini, pasar komoditas yaitu harga minyak dunia ditransaksikan menguat sedangkan harga emas turun," paparnya dalam riset.

Adapun, dari pasar Asia Pacific, pagi ini beberapa indeks tercatat melemah. Investor domestik tengah menantikan data Indonesia PMI Manufacturing dan data inflasi yang dijadwalkan rilis pekan depan.

"Sentimen earnings season masih akan kembali menjadi sentimen penggerak hari ini."

Sementara itu, nilai tukar rupiah siang ini terpantau menguat tipis 0,07% atau 9 poin ke Rp13.359 per dolar AS pada pukul 11.55 WIB.

Sepanjang perdagangan hari ini, rupiah telah bergerak di kisaran 13.349-13.365.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper