Bisnis.com, JAKARTA- Asosiasi Produsen Tepung Terigu Indonesia (Aptindo) menilai harga beras yang kian melambung tinggi membuat masyarakat di Indonesia mulai bergeser mengonsumsi makanan berbahan baku tepung terigu.
Aptindo memprediksi kebutuhan makanan praktis dan siap saji akan meningkat tahun ini. Seiring harga beras yang semakin mahal, mie instan tampaknya paling laris karena murah dan praktis dan sudah menjadi makanan pokok.
Menurut Aptindo, total konsumsi tepung terigu tahun 2016 tumbuh 6% mencapai 6,02 juta ton, dan tahun ini diprediksi naik di atas 6%.
Dari total konsumsi tersebut, penggunaan terigu untuk produk mi terbilang mendominasi sebesar 60% sementara sisanya 40% untuk roti, biskuit, jajanan pasar dan penggunaan rumah tangga.
“Potensi peningkatan konsumsi makanan berbahan baku tepung terigu terutama mie instan tentunya berdampak positif bagi ICBP sebagai produsen Indomie,”tulis HP Financials dalamm risetnya yang diterima hari ini, Senin (16/1/2017).
Menurut MARS Indonesia, Indomie merupakan market leader dengan pangsa pasar sebesar 74,3%.
Per September 2016, divisi mie instan berkontribusi sekitar 64% terhadap total penjualan neto konsolidasi ICBP.