Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Emas Januari 2017 : Berpeluang Lampaui US$1.200

Harga emas berpeluang menembus level US$1.200 per troy ounce pada Januari 2017 seiring dengan naiknya permintaan China menjelang Imlek dan proyeksi ketidakpastian dari arah ekonomi Amerika Serikat.
Emas batangan/Reuters
Emas batangan/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Harga emas berpeluang menembus level US$1.200 per troy ounce pada Januari 2017 seiring dengan naiknya permintaan China menjelang Imlek dan proyeksi ketidakpastian dari arah ekonomi Amerika Serikat.

Pada perdagangan Rabu (11/1/2017) pukul 16:23 WIB, harga emas spot naik 1,53 poin atau 0,13% menuju ke US$1.189,41 per troy ounce (Rp509.630 per gram). Sementara emas comex kontrak Februari 2017 meningkat 4 poin atau 0,34% menjadi US$1.189,5 per troy ounce (Rp509.668,63 per gram).

Adapun harga jual emas Antam naik Rp3.000 menjadi Rp545.600-Rp585.000 per gram. Sementara buyback meningkat Rp5.000 menjadi Rp507.000 per gram.

Research & Analyst PT Monex Investindo Futures Yulia Safrina mengatakan, emas mengalami tren menguat sejak pekan terakhir Desember 2016 akibat ekspektasi tumbuhnya permintaan fisik di China menjelang Tahun Baru Imlek pada 28 Januari 2017 dan pelemahan dolar. Pada perdagangan 27 Desember 2016, batu kuning berada di level US$1.138,78 per troy ounce, yang artinya sudah meningkat sekitar US$50.

Dalam waktu dekat, emas semakin bertenaga karena mata uang dolar AS mengalami tekanan. Konsolidasi dolar terjadi setelah publikasi risalah rapat The Fed atau Federal Open Market Commite (FOMC) Minutes tanggal 13-14 Desember 2016 yang dilansir Rabu (4/1) yang mengecewakan.

FOMC Minutes menyebutkan PDB AS 2017 sebesar 2,1%, tumbuh tipis dari 2016 sebesar 1,9%. Angka tersebut jauh di bawah target Presiden AS Donald Trump yang mengatakan PDB Paman Sam akan tumbuh 4% pada tahun ayam api.

Pada pukul 16:23 WIB, indeks dolar naik 0,13 poin atau 0,13% menuju 102,14. Ini menandakan indeks mengalami pelemahan 0,08% atau 7 poin sepanjang 2017.

"Kehati-hatian pejabat The Fed dalam meninjau perkembangan ekonomi AS membuat dolar konsolidasi dan emas mengalami penguatan," tuturnya saat dihubungi Bisnis.com, Rabu (11/1/2017).

Sulit Prediksi

Dalam konferensi formal perdana Trump, pasar ingin mencari tahu kejelasan arah perekonomian AS, yang salah satunya ialah hubungan perdagangan dengan China. Kondisi ini bepotensi membuat ketidakstabilan pasar keuangan sehingga memengaruhi harga emas.

Menurut Yulia, masih akan sulit memprediksi harga emas ke depan, karena bergantung pada inagurasi Donald Trump dan 100 hari kepemimpinan sang taipan properti yang memengaruhi dolar AS. Federal Reserve sekalipun juga masih melihat lebih dulu kebijakan-kebijakan yang akan dijalankannya.

Pada Januari, harga emas berpeluang bergerak dalam rentang US$1.130 dan US$1.200 per troy ounce. Bila menembus lebih tinggi, maka penguatan mengarah ke US$1.225 per troy ounce.

Perusahaan finansial Choice International Ltd., dalam risetnya memaparkan dalam waktu dekat harga emas masih berada di bawah tekanan sentimen hawkish The Fed yang akan mengerek suku bunga secara bertahap sebanyak tiga kali pada 2017. Selanjutnya, kepemilikan emas di bursa yang mengalami tren menurun sejak Juli 2016 mengisyaratkan lemahnya permintaan terhadap batu kuning.

Berdasarkan data Bloomberg, kepemilikan emas di Exchange-Traded Fund (ETF) berkurang 0,2 ton pada Selasa (10/1) menjadi 1.767,7 ton. Ini merupakan level terendah sejak Mei 2016.

Selain itu, indeks dolar meski sedang mengalami tekanan tetap bertahan di atas 101, yang cenderung meningkat jika The Fed bersikap hawkish. Rencana Trump mendorong pertumbuhan ekonomi dengan menggelontorkan belanja modal infrastruktur dan pemotongan pajak juga memengaruhi daya tarik emas sebagai aset haven.

Namun demikian, kejatuhan emas tidak akan terlalu parah karena sejumlah bank sentral dunia masih menerapkan suku bunga rendah bahkan negatif. Risiko politik dan ketidakpastian ekonomi memberikan sentimen positif terhadap emas.

Choice menyarankan agar investor tetap mengalokasikan minimal 8%-10% portofolionya terhadap emas karena proyeksi peningkatan dalam jangka panjanng. Untuk Januari 2017, harga diperkirakan bergerak dalam kisaran US$1.120-US$1.210 per troy ounce.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper