Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PASAR MODAL: Jabar Potensial jadi Sumber Pertumbuhan Baru

Jawa Barat, terutama Kota Bandung, kini diklaim memiliki potensi sebagai sentral pertumbuhan investor baru pasar modal di luar DKI Jakarta untuk digarap bersama-sama antara regulator maupun perusahaan efek atau broker.
Beraktivitas di pasar modal./Ilustrasi-JIBI-Abdullah Azzam
Beraktivitas di pasar modal./Ilustrasi-JIBI-Abdullah Azzam

Bisnis.com, BANDUNG - Jawa Barat, terutama Kota Bandung, kini diklaim memiliki potensi sebagai sentral pertumbuhan investor baru pasar modal di luar DKI Jakarta untuk digarap bersama-sama antara regulator maupun perusahaan efek atau broker.

Berdasarkan data PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) per 31 Oktober 2016, Jabar menempati urutan ke-2 dengan jumlah investor sebanyak 83.964 orang setelah DKI Jakarta dari 34 provinsi di Tanah Air.

Kepala Unit Pengembangan Layanan KSEI Amrizal Arief mengatakan jumlah investor di Jabar tumbuh 26% dibandingkan 2015 yang berjumlah 66.408 orang. Dari jumlah tersebut tercatat 23.463 investor berdomisili di Bandung.

“Wilayah ini memiliki potensi yang sangat besar untuk berkembang dengan melihat pertumbuhan ekonomi yang cukup menjanjikan,” ujarnya dalam acara Sosialiasi Fasilitas AKSes di Bandung, Senin (21/11/2016).

Dia menyatakan peningkatan jumlah investor tersebut adalah hasil dari gencarnya berbagai program sosialisasi dan edukasi yang dilakukan antara pihaknya, Bursa Efek Indonesia (BEI) dan PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI).

Ketiga Self Regulatory Organization (SRO) rajin menyambangi Bandung untuk bekerjasama dengan perguruan tinggi sehingga berhasil mengajak mahasiswa menjadi investor muda, walaupun nilai investasi belum terlalu besar.

“Kami yakin dalam jangka waktu lima-sepuluh tahun lagi, saat mulai bekerja, mereka akan menjadi investor pasar modal yang berkualitas dan paham berinvestasi sehingga mampu mendukung ketahanan pasar modal Indonesia,” kata Amrizal.

KSEI mencatat aset investor asal Kota Bandung yang diinvestasikan di pasar modal dalam bentuk saham dan lainnya mencapai Rp27,9 triliun atau sebesar 69% dari total aset investor asal Jabar yakni sebesar Rp 40 triliun.

Adapun komposisi dari jumlah investor di Bandung tersebut didominasi oleh pegawai swasta yang mencapai 59,2%, pengusaha 9,59%, kemudian pelajar atau mahasiswa sebanyak 7,12 %, pegawai negeri 4,68 %.

Achmad Dirgantara, Pelaksana Harian (Plh) Kepala Pusat Informasi Go Public yang sebelumnya bernama BEI Bandung, mengatakan peningkatan jumlah investor pasar modal dibandingkan total penduduk di Indonesia masih sangat minim.

Masih berkisar di angka 0,02 % atau masih jauh dibandingkan dengan negara Amerika Serikat. Bahkan dari total 509.000 Single Investor Identification (SID) dalam negeri, volume dana di pasar modal dikuasai hingga 60% oleh hanya berkisar 11.000 investor asing.

Menurut dia, pihaknya memiliki tugas berat untuk meningkatkan jumlah investor lokal beserta volume dananya di pasar modal. Padahal, di sisi lain berdasarkan data Bloomberg, imbal hasil pasar modal Indonesia merupakan yang tertinggi di dunia dalam kurun waktu 10 tahun terakhir.

Dalam 10 tahun terakhir, imbal hasil pasar modal Indonesia tumbuh sekitar 361%, mengungguli Filipina yang menempati posisi kedua sebesar 264 %, disusul China 158 %, dan Thailand 107 %.
Sedangkan untuk yield pada 2016, pasar modal Indonesia masih menempati posisi pertama atau kedua bersaing ketat dengan Thailand. Yield pasar modal Indonesia 16,8 %.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Abdalah Gifar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper