Bisnis.com, JAKARTA— Indeks harga saham gabungan dibuka naik 0,09% atau 5,11 poin ke level 5.426,11 pada perdagangan Selasa (25/10/2016)
Sebelumnya, IHSG ditutup menguat 0,22% atau 11575 poin di level 5.421,00 setelah bergerak pada kisaran 5.411,88 - 5.433,34.
Dari 538 saham yang diperdagangkan, sebanyak 187 saham menguat, 104 saham melemah, dan 247 saham stagnan.
Sebanyak 7 dari 9 indeks sektoral IHSG ditutup menguat. Sektor yang paling besar penguatannya adalah pertanian (1,84%), disusul sektor tambang (1,21%).
Penguatan harga batu bara mengerek saham-saham pertambangan seperti saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) yang melonjak 23,15%, serta saham PT Adaro Energy Tbk (ADRO) yang menguat hingga 2%.
“Konsolidasi di tengah penguatan harga coal (batu bara) dan laporan kinerja kuartal III emiten,” kata Kepala Riset Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya saat dihubungi hari ini, Senin (24/10/2016).
Sementara itu, indeks saham di negara-negara Asia Tenggara terpantau bergerak mayoritas menguat. Indeks FTSE Straits Time Singapura naik 0,89%, indeks PSEi Filipina melemah 0,53%, FTSE Malaysia KLCI menguat 0,47%, sedangkan indeks SET Thailand naik 0,51%.
Bagaimana pergerakan IHSG hari ini? Ikuti lajunya hingga penutupan.
Indeks harga saham gabungan ditutup melemah 0,43% atau 23,17 poin ke level 5.397,82.
Mengawali perdagangan sesi II, IHSG masih tertekan di zona merah dengan melemah 0,14% atau 7,79 poin ke level 5.413,2.
Sepanjang perdagangan hari ini, indeks bergerak fluktuatif di rentang 5.411,26-5.436,21.
Mengakhiri sesi I perdagangan hari ini, Selasa (25/10/2016), indeks harga saham gabungan (IHSG) berbalik melemah hingga 0,16% atau 8,89 poin ke level 5.412,11.
Dalam sejam pertama perdagangan, IHSG masih menguat 0,14% atau 7,34 poin ke level 5.428,33.
Sementara itu, nilai tukar rupiah terpantau masih melemah tipis 0,09% ke Rp13.024 per dolar AS.
Tim riset Samuel Sekuritas menilai indeks hingga akhir perdagangan masih berpeluang untuk naik terbatas, seiring penguatan indeks dibayangi oleh potensi pelemahan nilai tukar rupiah akibat kembali menguatnya dolar AS.
“Masih diwarnai oleh ‘wait and see’ nya para pelaku pasar terhadap rilisnya laporan keuangan kuartal ketiga dari para emiten, kami prediksikan IHSG untuk hari ini kembali menguat, namun bersifat terbatas," papar riset tersebut.
Membuka perdagangan hari ini, Selasa (25/10/2016), indeks harga saham gabungan (IHSG) naik 0,09% atau 5,11 poin ke level 5.426,11.