Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BURSA AS: Sehari Jelang Pidato Yellen, Wall Street Ditutup Melemah

Indeks Standard & Poors 500 melemah 0,14% atau 2,97 poin ke level 2.172,47 pada penutupan perdagangan, sedangkan indeks Dow Jones Industrial Average melemah 33,07 poin atau 0,18% ke level 18.448,41.
Bursa AS kembali melemah./.Reuters-Carlo Allegri
Bursa AS kembali melemah./.Reuters-Carlo Allegri

Bisnis.com, JAKARTA – Busa saham Amerika Serikat tergelincir selama dua hari berturut-turut saat investor menunggu pidato Gubernur Federal Reserve Janet Yellen Jumat untuk kejelasan kenaikan suku bunga acuan.

Indeks Standard & Poor’s 500 melemah 0,14% atau 2,97 poin ke level 2.172,47 pada penutupan perdagangan, sedangkan indeks Dow Jones Industrial Average melemah 33,07 poin atau 0,18% ke level 18.448,41.

Saham bahan pokok tergelincir, sementara sektor utilitas bergerak tipis dan sektor telekomunikasi menguat untuk kedua kalinya dalam enam hari. Volume perdagangan pada bursa mencapai 5,5 miliar saham, 19% di bawah rata-rata tiga bulan terakhir.

"Kita tahu bahwa Janet Yellen akan mengatakan sesuatu, tetapi kita tidak tahu apa (yang akan Ia katakan)," kata Ben Kumar, Manajer Investasi  Seven Investment Management LLP kepada Bloomberg

"Masuk akal bila kita menjadi sedikit gugup. Jadi tampaknya ada beberapa investor yang melakukan aksi ambil untung, dan beberapa hanya wait and see," lanjutnya.

Investor saat ini juga mengamati tanda-tanda penguatan pertumbuhan AS. Laporan departemen tenaga kerja AS yang dirilis hari ini menunjukkan jumlah warga AS yang mengajukan aplikasi tunjangan pengangguran turun ke level terendah dalam lima minggu terakhir.

Menyusul rilis data ekonomi, investor meningkatkan ekspektasi mereka untuk kenaikan suku bunga acuan hingga 30% pindah bulan depan. Sementara itu, probabilitas kenaikan Fed Fund Rate pada bulan Desember meningkat ke 57%, naik dari 36% pada akhir Juli.

Di antara saham yang bergerak, Dollar General Corp dan Dollar Tree Inc anjlok setelah pengecer membukukan penjualan yang mengecewakan. Sementara itu, Tiffany & Co menguat 6,4% ke level tertinggi dalam empat bulan setelah laba kuartalan melampaui estimasi analis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper