Bisnis.com, JAKARTA - Kontrak berjangka CPO terus menguat dengan ditutup naik 1,66% merupakan penutupan tertinggi sejak April 2014 akibat adanya penurunan produksi.
Kontrak berjangka CPO untuk April 2016, kontrak teraktif di Bursa Malaysia, ditutup makin menguat 1,66% atau 43,00 poin ke harga 2.639 ringgit atau Rp8,5 juta per ton.
Sebelumnya, CPO dibuka menguat 0,89% ke harga 2.619 ringgit. Stok CPO di Malaysia turun 12% ke 2,31 juta ton per Januari 2016, stok terendah dalam 6 bulan terakhir.
Associate Director CIMB Futures di Kuala Lumpur Hiro Chai mengungkapkan analis memperkirakan harga CPO akan lebih tinggi dari 2.700 ringgit dan proyeksi stok lebih rendah untuk Februari ini.
“Mereka mencoba untuk bisa bermain di awal. Produksi di Sabah, Malaysia dimana Negara penumbuh sawit top, sekarang jauh lebih rendah dari yang diharapkan,” terangnya seperti yang dikutip dari Bloomberg.
Chai juga menambahkan rebound minyak mentah juga mendukung kenaikan CPO.
Sentimen positif terhadap pergerakan harga CPO di Kuala Lumpur muncul dari penurunan produksi kelapa sawit di Indonesia dan Malaysia akibat cuaca kering El Nino.
Pergerakan Harga Kontrak CPO April 2016
Tanggal | Level | Perubahan |
12/2/2016 | 2.639 | +1,66% |
11/2/2016 | 2.596 | +1,13% |
10/2/2016 | 2.567 | -0,50% |
9/2/2016 | - | - |
8/2/2016 | - | - |
Sumber: Bloomberg
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
