Bisnis.com, JAKARTA—Rupiah kembali menguat 0,54% ke 13.835 per dolar AS di pasar spot.
Tidak hanya rupiah , mata uang Asia Tenggara mayoritas menguat, hanya peso Filipina dan dolar Taiwan yang melemah. Yuan China pun melemah tipis.
Lainnya menguat, yaitu dolar Singapura (+0,26%), ringgit Malaysia (+0,83%), baht Thailand (+0,13%), rupee India (+0,54%) dan won Korea (+0,53%).
Sebelumnya, Samuel Sekuritas Indonesia memprediksi kurs rupiah atas dolar Amerika Serikat pada perdagangan hari ini masih menghadapi sejumlah sentimen negatif.
Namun, hal ini terbantahkan dengan ditutupnya rupiah yang menguat 75 poin setelah dibuka menguat 0,11% di Rp13.895 per dolar AS.
Indeks dolar Amerika Serikat menguat pada penutupan perdagangan hari ini sebesar 0,21% ke 99.181 di hari ketiga perdagangan
Indeks dolar AS, yang mengukur nilai tukar dolar terhadap 10 mitra dagang utama AS, meneruskan penguatan di pasar valas antara lain dipicu oleh aksi jual kurs berbasis komoditas akibat penurunan tajam harga minyak.
Harga minyak kembali turun menembus ke US$31,27 per barel.
Dolar terus menjadi incaran bagi investor yang mencari safe haven dari penurunan tajam kurs negara penghasil komoditas.
Pergerakan Rupiah di Bloomberg Dollar Index:
Tanggal | Level (Rp/US$) | Perubahan (%) |
13/1/2016 | 13.835 | +0,54% |
12/1/2016 | 13.910 | -0,35% |
11/1/2016 | 13.862 | +0,44% |
8/1/2016 | 13.874 | +0,52% |
7/1/2016 | 13.927 | +0,11% |
Sumber: Bloomberg
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel