Bisnis.com, JAKARTA-- Indeks harga saham gabungan (IHSG) terkoreksi 0,11% atau 5,22 poin ke level 4.552,14 di pembukaan perdagangan Selasa (28/12/2015). Pelemahan ini sejalan dengan pergerakan bursa global dan Asia yang tertekan sektor energi dan pertambangan seiring kembali melemahnya harga minyak.
Kemudian, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup kian menguat 0,26% sebesar 12 poin ke level 4.569,36 dari sebelumnya 4.557,35. Penguatan IHSG seiring dengan menguatnya bursa saham di kawasan regional Asia Pasifik. Sepanjang hari ini, IHSG bergerak pada level terkuat 4.569,36 dan terlemah 4.552,10.
Sebelumnya indeks ditutup naik 37,70 poin atau 0,77% ke level 4.557,35 pada Senin (28/12/2015).
Bagaimana pergerakan IHSG menjelang hari terakhir perdagangan tahun 2015? Pantau pergerakannya dari pembukaan hingga penutupan.
Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup kian menguat 0,26% sebesar 12 poin ke level 4.569,36 dari sebelumnya 4.557,35. Penguatan IHSG seiring dengan menguatnya bursa saham di kawasan regional Asia Pasifik. Sepanjang hari ini, IHSG bergerak pada level terkuat 4.569,36 dan terlemah 4.552,10.
Mengawali perdagangan sesi II, IHSG masih menguat 0,18% atau 8,29 poin ke level 4.565,65.
IHSG mengakhiri sesi I dengan kenaikan 0,11% atau 4,87 poin ke level 4.562,22.
IHSG masih terpantau menguat meskipun tipis dengan naik 0,07% atau 3,18 poin ke level 4.560,54.
IHSGberbalik menguat setelah dibuka terkoreksi pagi ini. Indeks terpantau berbalik ke zona merah sejak pukul 09.00 WIB dan terus menguat hingga 0,2% atau 9,14 poin ke level 4.566,49 pada pukul 09.23 WIB.
Penguatan itu terjadi didorong optimisme investor domestik di tengah tekanan yang dialami pasar saham global dan Asia.kan di Bursa Efek Indonesia.
“Setelah libur natal pasar mulai bergairah lagi. Aksi jual pelaku pasar yang terimbas volatilitas overnight regional dapat terkendali, oleh aksi beli kaum banteng yang mulai optimistis akan arah IHSG untuk jangka pendek maupun menengah,” kata Yuganur Wijanarko, analis dari HD Capital.
IHSG terkoreksi 0,11% atau 5,22 poin ke level 4.552,14 di pembukaan perdagangan Selasa (29/12/2015). Pelemahan ini sejalan dengan pergerakan bursa global dan Asia yang tertekan sektor energi dan pertambangan seiring kembali melemahnya harga minyak
Kembali melemahnya harga minyak menekan pergerakan saham-saham di sektor energi dan pertambangan dan ikut menekan pergerakan sejumlah bursa saham global dan Asia.
Indeks Standard & Poor’s 500 500 turun 0,2% ke level 2.056,5 pada penutupan perdagangan Senin (28/12/2015). Adapun Dow Jones Industrial Average turun 23,9 poin atau 0,1% ke level 17.528,27 dan Nasdaq Composite turun 0,2%.
Sementara itu bursa Eropa juga ditutup melemah dengan indeks Stoxx Europe 600 melemah 0,5%.
Sebagian besar bursa Asia juga melemah, mengikuti bursa AS dengan indeks MSCI Asia Pacific turun 0,1% ke level 131,12 pada awal perdagangan Selasa (29/12/2015).
Indeks Shanghai Composite turun 2,6%, indeks Jepang Topix turun 0,3%, indeks Korea Selatan Kospi melemah 0,3%, indeks Australia S&P/ASX 200 naik 0,5% setelah dua hari libur, begitupun indeks Selandia Baru S&P/NZX 50 yang reli 0,5%.
"Bursa saham global tidak begitu semarak, sehingga bursa Asia juga mungkin akan melemah," ujar Toshihiko Matsuno, Chief Strategist SMBC Friend Securities Co, seperti dikutip dari Bloomberg.