Bisnis.com, JAKARTA--Bursa saham Asia reli di zona hijau pada perdagangan Selasa (30/6/2015), setelah sebelumnya terjungkal akibat efek krisis Yunani.
Akan tetapi, indeks berjangka Amerika Serikat mengikuti aksi jual terburuk dalam ekuitas global sejak 2013 karena investor menimbang perkembangan krisis utang Yunani. Sedangkan, Euro melemah di tengah kuartal terbaik dalam empat tahun.
Dikutip dari Bloomberg, indeks MSCI Asia Pasifik naik 0,2% pada pukul 10:08 waktu Tokyo, naik dari level terendah dalam tiga bulan seperti terjadi pada bursa Australia dan Korea serta volatilitas ekuitas Jepang yang mulai surut.
Standard & Poor 500 Index berjangka naik 0,2% menyusul hari terburuk sejak April 2014. Pada saat yang sama, bursa saham Jepang kompak dibuka menguat.
Indeks Nikkei 225 dibuka menguat 0,32% ke level 20.174,61 dari penutupan sehari sebelumnya 20.109,95. Sedangkan, Tokyo Stock Exchange Tokyo Price Index (TOPIX) pada pembukaan perdagangan menguat tipis 0,08% ke level 1.626,21 dari penutupan sehari sebelumnya 1.624,82.
Kemudian, Indeks Korea Stock Exchange Kospi melemah 0,27% ke level 2.054,83 pada pembukaan perdagangan hari ini, dari penutupan sehari sebelumnya 2.060,49.
Akan tetapi, saat bursa saham di Asia rally sambil mencermati perkembangan krisis Yunani, bursa saham Hong Kong pada perdagangan Selasa (30/6/2015), justru dibuka melemah 0,08%.
Indeks Hong Kong Hang Seng melemah 0,08% pada pembukaan perdagangan menjadi 25.944,03 dari penutupan sehari sebelumnya 25.966,98.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
