Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Minyak Kembali Terjungkal 2,2%

Harga minyak jatuh pada Selasa (Rabu pagi WIB), dengan patokan AS turun 2,2%, di tengah ekspektasi bahwa kartel OPEC tidak akan setuju untuk memangkas produksinya pada Kamis meskipun pasokan global lebih dari cukup.

Bisnis.com, JAKARTA - Harga minyak jatuh pada Selasa (Rabu pagi WIB), dengan patokan AS turun 2,2%, di tengah ekspektasi bahwa kartel OPEC tidak akan setuju untuk memangkas produksinya pada Kamis meskipun pasokan global lebih dari cukup.

Kontrak berjangka AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Januari, merosot 1,69 dolar AS di New York Mercantile Exchange, ditutup pada 74,09 dolar AS per barel, tingkat terendah sejak pertengahan September 2010.

Minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Januari menetap di US$78,33  per barel di perdagangan London, turun US$1,35  dari tingkat penutupan Senin.

Ke-12 negara Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) akan menggelar salah satu pertemuan yang paling sulit dalam beberapa tahun terakhir pada Kamis (27/11), dengan para anggota di bawah tekanan untuk mengatasi jatuhnya harga yang telah memangkas pendapatan mereka.

OPEC --tulis Antara/AFP-- yang menyediakan sekitar sepertiga dari pasokan minyak dunia, telah memiliki kuota produksi kelompok 30 juta barel per hari selama tiga tahun terakhir. Kartel menghasilkan 30,6 juta barel per hari pada bulan lalu, menurut Badan Energi Internasional (IEA).

Sejak Juni, harga minyak telah jatuh sekitar 30%, mengakibatkan anggota kartel miskin seperti Venezuela dan Ekuador mendesak untuk memotong produksi pada pertemuan Kamis di markas OPEC di Wina.

Tetapi anggota kartel Teluk, yang dipimpin oleh tokohnya Arab Saudi, menolak seruan tersebut kecuali mereka dijamin pangsa pasarnya di tengah arena yang sangat kompetitif, menurut para analis.

Meskipun tampak ada perbedaan, OPEC dan produsen minyak non-OPEC pada Selasa setuju bahwa harga minyak mentah telah jatuh terlalu jauh, kata Menteri Luar Negeri Venezuela Rafael Ramirez.

"Kami sepakat bahwa harga tidak baik. Semua orang khawatir," katanya kepada wartawan setelah anggota OPEC Arab Saudi dan Venezuela bertemu dengan para pejabat dari sesama produsen minyak Rusia dan Meksiko di Wina. Rusia dan Meksiko bukan anggota OPEC.

Robert Yawger dari Mizuho Securities USA mengatakan pasar minyak sedang ditentukan oleh berita utama terbaru OPEC -- salah satu berita signifikan terbaru "kegagalan pertemuan antara Saudi, Venezuela, Meksiko dan Rusia untuk menemukan beberapa cara guna memotong produksi."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Martin Sihombing

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper