Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BUMN Konstruksi Genjot Kontrak Baru Proyek Pemerintah Akhir 2014

Empat emiten konstruksi pelat merah menggenjot perolehan kontrak baru dari proyek-proyek pemerintah pada akhir tahun 2014 seiring dengan pencairan anggaran.

Bisnis.com, JAKARTA--Empat emiten konstruksi pelat merah menggenjot perolehan kontrak baru dari proyek-proyek pemerintah pada akhir tahun 2014 seiring dengan pencairan anggaran.

Sekretaris Perusahaan PT Waskita Karya (Persero) Tbk. Haris Gunawan mengatakan sebagai perusahaan badan usaha milik negara (BUMN), pihaknya menggenjot perolehan kontrak baru dari proyek-proyek pemerintah pada akhir tahun.

"Kontrak baru hingga akhir tahun segmentasi untuk proyek pemerintah akan mencapai 50%-60% dari total kontrak. Sisanya proyek BUMN dan swasta," ungkapnya kepada Bisnis, Selasa (16/9/2014).

Dia menyebutkan, hingga Agustus 2014, emiten berkode saham WSKT ini meraup kontrak baru sebesar Rp10,76 triliun atau sekitar 58%-59% dari total target sepanjang tahun Rp18,7 triliun.

Kontrak baru tersebut terdiri dari 50% proyek pemerintah, 20% proyek BUMN dan BUMD, dan 30% proyek swasta. Dia optimistis, target kontrak baru dapat diraih di sisa periode kuartal IV tahun ini.

Kontrak baru yang didapat hingga Agustus terdiri dari pekerjaan jalan tol Pejagan-Pemalang seksi 1 dan 2 sebesar Rp1,6 triliun. Lalu stadion Balikpapan sebesar Rp545 miliar dan perpustakaan nasional sebesar Rp400 miliar.

Perseroan mencatat perolehan kontrak baru tersebut meningkat dari nilai kontrak delapan bulan pertama tahun lalu mencapai Rp7,6 triliun. Kebutuhan modal kerja Waskita Karya hingga akhir tahun mencapai Rp500 miliar.

BUMN konstruksi lainnya, PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk. juga optimistis dapat meraup target kontrak baru di akhir tahun. PTPP membukukan kontrak baru sebesar Rp10,78 triliun pada Januari-Agustus 2014 atau 45% dari total target hingga kahir tahun.

Direktur Utama PTPP Bambang Triwibowo mengatakan, hingga akhir tahun ini, perseroan membidik target perolehan kontrak baru mencapai Rp24 triliun. "Sampai saat ini, perseroan masih optimistis dapat mencapai target kinerjanya di akhir 2014," paparnya baru-baru ini.

Emiten berkode saham PTPP itu mencatat perolehan order book hingga akhir Agustus mencapai Rp32,71 triliun termasuk kontrak baru Rp10,78 triliun.

Dia menyebutkan, sepanjang tahun ini, target perolehan order book mencapai Rp45 triliun. Target tersebut meningkat 30% dibandingkan periode 2013 yang mencapai Rp35 triliun.

Perusahaan konstruksi pelat merah berikutunya, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. mencatatkan perolehan kontrak baru senilai Rp11,5 triliun hingga Agustus 2014.

Bintang Perbowo, Direktur Utama Wijaya Karya, mengatakan perolehan kontrak baru perseroan mencapai 44,5% dari total target raihan sepanjang tahun sebesar Rp25,83 triliun. "Kontrak baru sampai Agustus sebesar Rp11,5 triliun," katanya.

Dia memerkirakan pada paruh kedua tahun ini, kontrak baru yang akan dicapai oleh emiten berkode saham WIKA itu akan didominasi oleh proyek-proyek milik pemerintah.

Adapaun PT Adhi Karya (Persero) Tbk. membukukan perolehan kontrak baru senilai Rp3,5 triliun pada paruh pertama tahun ini. Kontrak baru tersebut didominasi oleh proyek-proyek gedung sebesar 59,4%, jalan dan jembatan 19,8%, dan sisanya adalah proyek infrastruktur lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Sukirno
Editor : Nurbaiti
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper