Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

HARGA BRENT: Capai Terendah Dalam 17 Bulan Terakhir

Harga minyak dunia jatuh pada Rabu, dengan Brent mencapai terendah baru dalam 17 bulan terakhir, setelah kartel minyak OPEC memangkas perkiraannya untuk pertumbuhan permintaan minyak global.
Harga minyak/Ilustrasi
Harga minyak/Ilustrasi

Bisnis.com, LONDON -  Harga minyak dunia jatuh pada Rabu, dengan Brent mencapai terendah baru dalam 17 bulan terakhir, setelah kartel minyak OPEC memangkas perkiraannya untuk pertumbuhan permintaan minyak global.

Pasar juga didorong lebih rendah menyusul tanda-tanda permintaan minyak mentah di konsumen utama Amerika Serikat lebih lemah dari yang diperkirakan.

Dalam transaksi sore hari, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Oktober merosot menjadi US$97,72  per barel -- titik terendah sejak 18 April 2013.

Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Oktober, merosot menjadi US$91,22  per barel -- posisi yang terakhir terlihat pada 2 Mei 2013.

Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) pada Rabu merevisi sedikit turun perkiraan pertumbuhan permintaan minyak global untuk 2014 dan 2015.

Ke-12 negara kartel mengatakan dalam sebuah laporan bulanan bahwa permintaan minyak ditetapkan untuk tumbuh sebesar 1,05 juta barel per hari pada 2014, turun dari perkiraan sebelumnya 1,10 juta barel per hari yang diberikan pada bulan lalu.

Permintaan kemudian diperkirakan akan tumbuh 1,19 juta barel per hari pada 2015, dibandingkan dengan perkiraan sebelumnya 1,21 juta barel per hari.

"Kedua kontrak minyak utama memperpanjang kerugian mereka pada Rabu," kata analis Forex.com Fawad Razaqzada.

"OPEC tidak hanya memotong perkiraan permintaan minyak dunia tetapi juga menaikkan prospek pasokan." "Ini memperlemah sentimen yang sudah 'bearish' (lesu) dan menyebabkan harga Brent bergerak lebih jauh di bawah batas psikologis US$100."

Dalam perkembangan bearish lainnya, Departemen Energi AS pada Rabu mengatakan bahwa cadangan minyak mentah Amerika Serikat merosot satu juta barel dalam pekan hingga 5 September.

Para analis telah memperkirakan lebih besar, yaitu penurunan 1,2 juta barel.  "Persediaan minyak mentah mingguan ... menunjukkan persediaan yang ada menurun hanya satu juta barel pada pekan lalu," kata Razaqzada kepada AFP yang dikutip Antara.

Dia menambahkan: "Data jelas menunjukkan melemahnya permintaan untuk minyak." Pada akhir perdagangan sore di London, Brent mencapai US$98,11, turun US$1,05 dari penutupan Selasa, sementara WTI US$1,22 lebih rendah pada US$91,53.

Kontrak Brent telah jatuh pada Senin di bawah batas psikologis US$100  untuk pertama kalinya dalam lebih dari 14 bulan, tertekan oleh persediaan yang melimpah.

Para analis mengatakan OPEC bisa menanggapi penurunan harga dan melimpahnya pasokan global mengurangi tingkat produksi minyak.

OPEC akan mengadakan pertemuan tentang produksi yang dijadwalkan berikutnya pada 27 November di ibukota Austria Wina, di mana kartel bermarkas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Martin Sihombing

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper