Bisnis.com, SURABAYA - Dua anak perusahaan Maspion Group, PT Indal Aluminium Industry Tbk (INAI) dan PT Alumindo Light Metal Industry Tbk (ALMI), mengincar pertumbuhan penjualan 20% seiring dengan pengerjaan delapan proyek infrastruktur.
Direktur Indal Aluminium Welly Muliawan mengatakan hingga tahun ini pihaknya memegang kontrak pengerjaan 23 proyek high rise building atau tower untuk memasok aluminium. Sebanyak delapan proyek untuk tahun ini nilainya mencapai Rp1,1 triliun dan US$26 juta, di antaranya Telkom Landmark Tower, St. Regis, Ciputra World, Landmark Pluit dan Tunjungan Plaza 5 Surabaya.
"Prediksi untuk jasa konstruksi akan mengalami slow down pada 2014 akibat pemilu, tetapi ternyata tidak terjadi," katanya dalam RUPS Maspion Group, Selasa (24/6/2014).
Welly memaparkan program ekspansi peningkatan fasilitas produksi aluminium ekstrusion pada tahun lalu berjalan dengan baik seacara bertahap. Seluruh volume produksi terserap semuanya oleh pasar.
Pada 2012, kapasitas mesin press aluminium ekstrusion adalah 18.000 ton/tahun, lalu pada akhir tahun 2013 ditingkatkan menjadi 24.000 ton/tahun. Dengan kapasitas terpasang itu, Indal bisa menghasilkan produk final sekitar 1.500 ton/bulan.
Dia menjelaskan penjualan produk aluminium Indal untuk ekspor tahun ini mengalami pergeseran. Pada 2013 penjualan domestik berkontribusi 70%, sedangkan ekspor 30%. Pada 2014 penjualan domestik berkontribusi 61% dan 39% ekspor.
Volume penjualan selama Januari-Mei 2014 tercatat 5.487,4 ton atau mengalami peningkatan 19,8% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yakni 4.578,6 ton.
"Nilai penjualan baik ekspor dan domestik juga meningkat 28,1% yakni sepanjang Januari-Mei 214 tercatat Rp309,5 miliar, sedangkan tahun lalu di periode yang sama yakni Rp241,6 miliar," imbuh Welly.