Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Rawan Koreksi di Tengah Aksi, Cermati Saham ARCI hingga TOBA

IHSG diprediksi menguat ke 8.017-8.102 meski sempat melemah. Cermati saham ARCI, ISAT, MDKA, dan TOBA untuk strategi "buy on weakness". BEI adakan pertemuan terkait pasar.
Layar menampilkan grafik  pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Jakarta, Kamis (21/8/2025). Bisnis/Abdurachman
Layar menampilkan grafik pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Jakarta, Kamis (21/8/2025). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini diprediksi dapat menguat ke level 8.017-8.102. Pada perdagangan Jumat (29/8/2025), indeks ditutup melemah 1,53% ke level 7.830,49.

Tim riset MNC Sekuritas menjelaskan, pelemahan IHSG dalam perdagangan akhir pekan lalu masih dapat ditahan oleh MA20. Secara teknikal, pada label hitam posisi IHSG diperkirakan masih berada pada bagian dari wave [v] dari wave 1 dari wave (3).

"Sehingga meskipun terkoreksi hanya akan menguji area 7.691-7.753 dahulu, dan kemudian akan menguat ke 8.017-8.102," tulis MNC Sekuritas dalam risetnya, Senin (1/9/2025).

Hari ini level support IHSG diperkirakan berada di 7.731 atau 7.680, dan level resistance di 7.858 atau 8.008.

Adapun, hari ini Bursa Efek Indonesia (BEI) akan menggelar pertemuan dengan jurnalis usai pasar saham Indonesia jeblok.

Berdasarkan undangan yang diterima lewat pesan singkat, Sekretaris Perusahaan PT BEI menjelaskan akan menggelar pertemuan yakni "Temu Manajemen BEI dengan Wartawan Pasar Modal" secara daring pada besok pukul 13.00-14.30 WIB.

Namun, undangan dari BEI itu tidak menyebutkan mengenai materi pembahasan yang akan disampaikan oleh Manajemen BEI. Adapun, agenda pertemuan tersebut digelar BEI di tengah gejolak demonstrasi yang juga membuat pasar saham Indonesia ambruk.

Berikut rekomendasi saham MNC Sekuritas hari ini, Senin (1/9):

ARCI - Buy on Weakness

PT Archi Indonesia Tbk. (ARCI) sebelumnya terkoreksi 1,97% ke Rp745 dan disertai dengan munculnya tekanan jual. Namun, koreksinya masih mampu ditahan oleh MA20. Riset menyebut, posisi ARCI saat ini sedang berada pada bagian dari wave [v] dari wave 5.

Buy on Weakness: Rp680-Rp740

Target Price: Rp820, Rp880

Stoploss: below Rp625

ISAT - Buy on Weakness

PT Indosat Tbk. (ISAT) sebelumnya ditutup flat ke Rp2.020 dan disertai dengan tingginya volume pembelian. Selama masih mampu berada di atas Rp1.985 sebagai stoplossnya, maka posisi ISAT saat ini sedang berada pada bagian dari wave (iv) dari wave [c] dari wave B.

Buy on Weakness: Rp.2,000-Rp2.020

Target Price: Rp2.080, Rp2.130

Stoploss: below Rp1.985

MDKA - Buy on Weakness

PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA) sebelumnya terkoreksi 1,59% ke Rp2.470 dan disertai dengan adanya peningkatan volume pembelian. Saat ini, posisi MDKA diperkirakan sedang berada pada bagian dari wave iii dari wave (iii).

Buy on Weakness: Rp2.360-Rp2.440

Target Price: Rp2.570, Rp2.670

Stoploss: below Rp2.230

TOBA - Buy on Weakness

PT TBS Energi Utama Tbl. (TOBA) sebelumnya terkoreksi 4,07% ke Rp1.295 dan disertai dengan tekanan jual. Riset memperkirakan posisi TOBA saat ini sedang berada pada bagian dari wave (v) dari wave [v].

Buy on Weakness: Rp1.135-Rp1.240

Target Price: Rp1.430, Rp1.555

Stoploss: below Rp1.070

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro