Kinerja beragam Grup Prajogo
Emiten-emiten Grup Prajogo Pangestu menorehkan kinerja yang beragam sepanjang semester I/2025. Penguatan terutama dipimpin oleh BRPT, tetapi lemahnya kinerja CUAN memberikan catatan merah di rapor Prajogo.
Melansir laporan keuangan, penguatan kinerja grup dipimpin oleh PT Barito Pacific Tbk. (BRPT) yang mencatatkan laba periode berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk atau laba bersih sebesar US$539,82 juta pada paruh pertama 2025. Torehan itu bahkan melesat 1.464,89% YoY dibandingkan US$34,49 juta pada periode yang sama 2024.
Kenaikan laba bersih BRPT sejalan dengan naiknya pendapatan BRPT sebesar 178,51% YoY menjadi US$3,22 miliar pada paruh pertama 2025 dari US$1,15 miliar pada periode yang sama 2024.
Pertumbuhan pendapatan ini terutama ditopang oleh segmen petrokimia, yang mencatatkan penjualan sebesar US$2,92 miliar sepanjang paruh pertama 2025. Nilai tersebut melesat 237,70% dibandingkan dengan US$866,49 juta pada periode yang sama tahun lalu.
Segmen energi dan sumber daya juga mencatatkan kenaikan pendapatan menjadi US$300,07 juta, naik dari US$290,07 juta secara tahunan. Sebaliknya, segmen properti mengalami penurunan, dengan pendapatan turun menjadi US$4,51 juta dari sebelumnya US$4,58 juta pada semester I/2024.
Baca Juga
Selain BRPT, torehan kinerja positif juga disumbangkan oleh PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN), dengan mencetak laba bersih sebesar US$65,46 juta pada paruh pertama 2025. Capaian ini meningkat 12,96% YoY dari US$57,95 juta pada periode yang sama 2024.
Sejalan dengan itu, BREN membukukan pendapatan sebesar US$300,07 juta atau setara Rp4,8 triliun. Pendapatan ini naik 3,44% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebesar US$290,07 juta.
Peningkatan pendapatan ini didorong oleh pemulihan produksi panas bumi pascapemeliharaan tidak terencana di Darajat pada tahun lalu, serta kontribusi penuh dari unit Salak Binary yang baru beroperasi. Hal ini berhasil mengimbangi penurunan produksi dari segmen angin.
Laba bersih yang meningkat ini didorong oleh penurunan beban bunga sebagai hasil dari negosiasi dengan Bangkok Bank Limited pada tahun lalu.
CEO Barito Renewables Hendra Soetjipto Tan menilai, kendati segmen angin mencatatkan penurunan produksi, kinerja panas bumi BREN menunjukkan hasil yang cukup kuat selepas normalisasi operasional Darajat dan kontribusi tambahan dari Salak Binary.
“Disiplin biaya yang konsisten dan strategi keuangan kami telah menghasilkan perluasan margin dan peningkatan laba. Ke depan, kami akan tetap fokus pada ekspansi kapasitas terpasang untuk mendukung transisi Indonesia menuju sistem energi rendah karbon,” ujar Hendra, Kamis (31/7/2025).
PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA) turut membukukan kinerja yang positif sepanjang semester I/2025. TPIA mampu membukukan pendapatan sebesar US$2,92 miliar, naik 237,70% YoY dari US$866,49 juta pada periode yang sama 2024.
Pendapatan TPIA terutama dikontribusikan oleh segmen kimia yang mencatatkan pendapatan sebesar US$2,38 miliar pada paruh pertama 2025. Selain itu, segmen refinery turut mencatatkan pendapatan senilai US$1,58 miliar dan segmen infrastruktur sebesar US$108,03 juta pada periode yang sama.
Sementara itu, TPIA mampu mencatatkan laba periode berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk atau laba bersih sebesar US$1,27 miliar atau setara dengan Rp20,94 triliun (kurs Jisdor Rp16.459 per dolar AS 31 Juli 2025). TPIA berbalik untung dari posisi rugi bersih sebesar US$47,46 juta pada semester I/2024.
Positifnya kinerja sejumlah emiten Prajogo tidak sejalan dengan kinerja PT Petrosea Tbk. (PTRO) yang membukukan penyusutan laba bersih hingga 18,60% YoY menjadi US$1,07 juta pada paruh pertama 2025, dari US$1,32 juta pada periode yang sama 2024.
Padahal, PTRO membukukan pendapatan mencapai US$351,11 juta, naik 10,40% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya senilai US$318,02 juta.
Pendapatan PTRO masih didominasi oleh segmen pertambangan sebesar US$174,89 juta, disusul oleh rekayasa dan konstruksi sebesar US$159,34 juta. Selain itu, perusahaan juga memperoleh kontribusi dari segmen jasa sebesar US$15,55 juta, serta pendapatan lainnya senilai US$1,34 juta.
Namun, peningkatan pendapatan ini belum cukup untuk mendongkrak laba bersih. Beban usaha langsung PTRO turut meningkat sebesar 8,87% yoy menjadi US$301,94 juta, sehingga margin kotor tetap tipis. Meskipun laba kotor naik 20,90% menjadi US$49,17 juta, lonjakan beban bunga dan keuangan yang sangat signifikan, naik 58,65% menjadi US$21,18 juta.
Senada, susutnya laba bersih juga dialami oleh PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk. (CUAN) yang membukukan laba bersih sebesar US$1,94 juta, turun 93,42% YoY dari US$29,57 juta pada periode yang sama 2024.
Padahal, CUAN mencatat pendapatan sebesar US$462,11 juta atau setara Rp7,57 triliun hingga akhir Juni 2025. Pendapatan ini naik 49,21% secara tahunan (YoY) dari sebelumnya hanya US$309,69 juta.
Pendapatan CUAN ini didorong oleh penjualan batu bara sebesar US$108,05 juta, konstruksi dan rekayasa senilai US$159,33 juta, penambangan sebesar US$158,55 juta, jasa sebesar US$34,81 juta dan pendapatan lain-lain senilai US$1,35 juta.
Akan tetapi, meningkatnya pendapatan CUAN ini turut mengerek beban pokok pendapatan CUAN sepanjang semester I/2025 menjadi US$414,18 juta, dari sebelumnya pada 6 bulan pertama 2024 yang hanya sebesar US$243,24 juta.
Beban pokok pendapatan ini naik hingga 70,27%. Alhasil, laba bruto CUAN tercatat turun hingga 27,86% menjadi US$47,93 juta. Sebelumnya, pada periode 6 bulan 2024 laba bruto CUAN adalah sebesar US$66,44 juta.
Kinerja Emiten Grup Prajogo Pangestu Semester I/2025
Kode |
Pendapatan (Dalam Ribuan US$ |
YoY (%) |
Laba Bersih (Dalam Ribuan US$) |
YoY (%) |
||
1H25 |
1H24 |
1H25 |
1H24 |
|||
BRPT |
3.228.598 |
1.159.213 |
178,5163727 |
539.824 |
34.496 |
1464,888683 |
BREN |
300,073 |
290,072 |
3,447764693 |
65,466 |
57,953 |
12,96395355 |
TPIA |
2.926.184 |
866.492 |
237,7046759 |
1.272.757 |
-47.464 |
2781,52 |
PTRO |
351.110 |
318.024 |
10,40361734 |
1.076 |
1.322 |
-18,60816944 |
CUAN |
462.119 |
309.692 |
49,21890136 |
1.943 |
29.573 |
-93,42981774 |
_____________
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.