Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wall Street Ditutup Variatif, Investor Cermati Kesepakatan Dagang AS-Uni Eropa

Wall Street ditutup variatif saat investor mencermati kesepakatan dagang AS-Uni Eropa serta menantikan kebijakan The Fed dan laporan keuangan perusahaan besar.
Pialang berada di lantai Bursa Efek New York (NYSE) di New York, Amerika Serikat. Bloomberg/Michael Nagle
Pialang berada di lantai Bursa Efek New York (NYSE) di New York, Amerika Serikat. Bloomberg/Michael Nagle
Ringkasan Berita
  • Bursa saham AS ditutup variatif dengan S&P 500 dan Nasdaq Composite menguat, sementara Dow Jones melemah, di tengah perhatian investor pada kesepakatan dagang AS-Uni Eropa.
  • Kesepakatan dagang baru antara AS dan Uni Eropa menurunkan tarif impor Uni Eropa menjadi 15%, meskipun Prancis mengkritiknya sebagai bentuk penyerahan diri.
  • Pasar menantikan pengumuman kebijakan Federal Reserve dan laporan keuangan perusahaan besar, serta indikator ekonomi penting yang dapat memengaruhi sentimen pasar.

* Ringkasan ini dibantu dengan menggunakan AI

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Amerika Serikat ditutup variatif pada perdagangan Senin (28/7/2025) waktu setempat di tengah sikap investor yang mencermati kesepakatan dagang antara Amerika Serikat dan Uni Eropa, serta bersiap menghadapi sejumlah katalis utama pekan ini.

Melansir Reuters pada Selasa (29/7/2025), indeks S&P 500 menguat 1,17 poin atau 0,02% ke level 6.389,81, sementara Nasdaq Composite naik 69,47 poin atau 0,33% ke 21.177,79. Di sisi lain, Dow Jones Industrial Average turun 62,33 poin atau 0,14% ke 44.839,59.

Indeks S&P 500 telah mencetak lima rekor penutupan harian sepanjang pekan lalu, dan mencatat rekor penutupan ke-14 sepanjang tahun ini, menyusul pemulihan pasar saham dari aksi jual besar sejak awal April setelah Trump mengumumkan serangkaian tarif baru.

Presiden AS Donald Trump dan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen pada Minggu (27/7/2025) mengumumkan kerangka kerja perdagangan baru yang menurunkan tarif impor Uni Eropa menjadi 15%. Angka ini setengah dari tarif yang semula direncanakan mulai berlaku pada 1 Agustus. Kendati demikian, Prancis menyebut kesepakatan ini sebagai bentuk penyerahan diri.

Kesepakatan ini menambah deretan pengumuman terbaru terkait perjanjian dagang AS dengan negara-negara lain, seperti Jepang dan Indonesia. Sementara itu, pejabat ekonomi utama AS dan China kembali melanjutkan pembicaraan dagang di Stockholm guna mengakhiri perang dagang antara dua ekonomi terbesar dunia.

Scott Welch, Chief Investment Officer di Certuity, Potomac, Maryland mengatakan kesepakatan tersebut melegakan karena pasar tidak menghadapi skenario terburuk jika tarif berat benar-benar diberlakukan. 

“Tapi terlalu dini untuk menilai dampak jangka panjangnya. Yang jelas ini lebih baik daripada alternatifnya, dan semoga negosiasi terus berlanjut.”

Kini, perhatian pasar tertuju pada pengumuman kebijakan Federal Reserve pada Rabu (30/7/2025) waktu setempat. Bank sentral AS diperkirakan akan mempertahankan suku bunga acuannya, meski Trump terus menekan Ketua The Fed Jerome Powell untuk memangkas biaya pinjaman.

Selain itu, pekan ini juga akan diramaikan oleh laporan keuangan sejumlah perusahaan raksasa seperti Meta, Microsoft, Amazon, dan Apple, yang diperkirakan akan memengaruhi sentimen pasar secara lebih luas.

Tak hanya itu, sejumlah indikator ekonomi penting juga akan dirilis, termasuk laporan belanja konsumsi pribadi (PCE) — indikator inflasi pilihan The Fed — serta laporan ketenagakerjaan pemerintah AS, yang akan menjadi acuan pengaruh kebijakan tarif terhadap harga konsumen dan pasar tenaga kerja.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro