Bisnis.com, JAKARTA — Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali melakukan penghentian perdagangan sementara atau suspensi terhadap saham emiten data center Toto Sugiri, PT DCI Indonesia Tbk. (DCII) mulai perdagangan hari ini, Kamis (24/7/2025).
Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI Yulianto Aji Sadono dan Kepala Divisi Pengaturan & Operasional Perdagangan BEI Pande Made Kusuma Ari A. menyampaikan suspensi itu dilakukan seiring dengan terjadinya peningkatan harga kumulatif yang signifikan pada saham DCII.
“Sebagai bentuk perlindungan bagi Investor, PT Bursa Efek Indonesia memandang perlu untuk melakukan penghentian sementara perdagangan Saham PT DCI Indonesia Tbk (DCII) di Pasar Reguler dan Pasar Tunai mulai sesi I tanggal 24 Juli 2025 sampai dengan Pengumuman Bursa lebih lanjut,” tulisnya dalam pengumuman, Kamis (24/7/2025).
Bursa mengimbau kepada pihak-pihak yang berkepentingan untuk selalu memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan oleh Perseroan.
Berdasarkan data BEI, saham DCII melejit 19,99% ke level Rp346.725 pada akhir perdagangan Rabu (24/7/2025). Level itu merupakan harga tertinggi emiten di BEI sekaligus rekor tertinggi saham DCII sejak melantai di BEI pada 6 Januari 2021.
Sepanjang Juli 2025 atau month to date, saham DCII sudah meroket 128,1% dari posisi akhir Juni 2025 di level Rp152.000 per saham. Investor harus merogoh kocek Rp34,67 juta untuk membeli 1 lot saham DCII.
Adapun, suspensi ini merupakan kali kedua yang dilakukan BEI pada bulan ini setelah penghentian perdagangan sementara terhadap saham DCII dilakukan pada 22 Juli 2025.
Sebelumnya, manajemen PT DCI Indonesia Tbk. (DCII) memberikan penjelasan kepada Bursa Efek Indonesia terkait dengan volatilitas transaksi saham perseroan hingga meroket ke level harga tertinggi sepanjang sejarah alias all time high (ATH).
Sekretaris Perusahaan DCI Indonesia Gregorius Nicholas Suharsono menyampaikan konfirmasi bahwa perseroant tidak memiliki informasi atau fakta material yang mempengaruhi nilai efek perusahaan atau keputusan investasi pemodal.
Selain itu, DCII juga mengkonfirmasi bahwa tidak ada informasi/fakta/kejadian penting lainnya yang belum diungkapkan kepada publik yang maan dapat mempengaruhi harga efek perseroan.
"Perseroan mengkonfirmasi bahwa tidak mengetahui adanya aktivitas dari pemegang saham tertentu," tulisnya dalam keterbukaan informasi, Senin (21/7/2025).
Sampai dengan surat tanggapan kepada Bursa Efek Indonesia disampaikan, Gregorius menambahkan emiten milik Toto Sugiri itu tidak memiliki rencana untuk melakukan tindakan korporasi.