Bisnis.com, JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup menguat ke level 7.140,47 pada perdagangan hari ini, Selasa (15/7/2025). Sejumlah saham di dalam indeks seperti BREN, DSSA, hingga BBRI menjadi pendorong laju kinerja indeks.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG ditutup menguat ke level 7.140,47 atau terapresiasi 0,61% pada perdagangan hari ini. Sepanjang hari, IHSG diperdagangkan pada level 7.079,00–7.161,84. Sebanyak 279 saham menguat, 341 melemah, dan 348 saham stagnan.
Penguatan laju indeks dipimpin oleh saham PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk. (INET) yang terbang 29,73% ke Rp240. Mengekor di belakangnya, saham PT Argo Pantes Tbk. (ARGO) menguat 25% ke Rp900 dan saham PT Indokripto Koin Semesta Tbk. (COIN) menguat 25% ke Rp380.
Selain COIN, sejumlah saham yang baru saja tercatat di Bursa juga melaju kencang. Saham PT Chandra Daya Investasi Tbk. (CDIA) menguat 25% ke Rp625, saham PT Merry Riana Edukasi Tbk. (MERI) menguat 24,83% ke Rp362, dan saham PT Trimitra Trans Persada Tbk. (BLOG) yang menguat 24,49% ke Rp605.
Pada jajaran top market cap, saham PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) memimpin penguatan dengan terapresiasi 6,16% ke Rp7.750, saham PT Dian Swastatika Sentosa Tbk. (DSSA) juga menguat 3,67% ke Rp62.200, dan saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) menguat 2,65% ke Rp3.880.
Selain itu, saham PT DCI Indonesia Tbk. (DCII) menguat 1,67% ke Rp155.050, saham PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) menguat 1,10% ke Rp2.750, dan saham PT Bayan Resources Tbk. (BYAN) menguat 1,03% ke Rp19.600.
Baca Juga
Sebaliknya, dalam jajaran top market cap, saham PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk. (CUAN) memimpin pelemahan dengan terkoreksi 3,85% ke Rp1.625, saham PT Barito Pacific Tbk. (BRPT) melemah 3,33% ke Rp2.030, saham PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA) melemah 2,74% ke Rp9.750.
Tidak hanya itu, saham PT Amman Mineral International Tbk. (AMMN) juga melemah 2,38% ke Rp8.200, saham PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) melemah 1,86% ke Rp2.640, dan saham PT Indoritel Makmur Internasional Tbk. (DNET) melemah 1,32% ke Rp9.350.
Sebelumnya, Fanny Suherman, Head of Retail Research BNI Sekuritas, mengatakan IHSG kemarin ditutup naik 0,71%, tetapi disertai dengan net sell asing sekitar Rp1,17 triliun. Saham yang paling banyak dijual asing adalah BMRI, BBCA, CUAN, BBNI, dan SSIA.
"IHSG berpotensi tes resistance kuat di 7.100-7.150, tetapi rentan koreksi lagi jika gagal break resistance tersebut," tulisnya dalam riset, Selasa (15/7/2025).
Pada perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan menguji support di level 7.000-7.050 dan resistance 7.100-7.150.
BNI Sekuritas merekomendasikan investor untuk mencermati saham PTRO, BREN, BUMI, PGEO, CUAN, dan MBMA sebagai ide trading pada hari ini.
Analis Phintraco Sekuritas Ratna Lim menjelaskan IHSG ditutup menguat pada level 7.097,15 atau naik 0,71% pada Senin (14/7/2025), yang terutama dipicu oleh sentimen positif dari berita individual emiten.
Secara teknikal, lanjutnya, IHSG telah breakout dari MA200 di sekitar level 7.082. Namun, indicator Stochastic RSI berada pada area overbought dan didukung oleh meningkatnya volume jual.
“Meskipun demikian indikator MACD masih menunjukkan momentum positif. Sehingga IHSG diperkirakan berpotensi pullback jangka pendek untuk menutup gap di sekitar level 7055,” kata Ratna dalam risetnya, Selasa (15/7/2025).
Menurutnya, investor menantikan data pertumbuhan ekonomi China kuartal II/2025 yang diperkirakan tumbuh melambat 5,1% YoY dari 5,4% YoY pada kuartal I/2025 hari ini (15/7/2025).
Penjualan ritel pada Juni diperkirakan tumbuh 5,6% YoY dari 6,4% YoY pada Mei 2025. Dari AS, investor menantikan data CPI bulan Juni 2025 yang diperkirakan meningkat menjadi 2,7% YoY dari 2,4% YoY pada Mei 2025.
Untuk inflasi inti pada Juni 2025 diperkirakan meningkat menjadi 3% YoY dari 2,8% YoY pada Mei 2025.
Dari domestik, investor masih menantikan perkembangan negosiasi lanjutan antara pemerintah dengan AS, yang diharapkan dapat mencapai kesepakatan sebelum batas waktu 1 Agustus 2025.
Selain itu, investor menantikan RDG Bank Indonesia pada Selasa-Rabu pekan ini, yang menurut konsensus akan menurunkan BI Rate sebesar 25 bps menjadi 5,25%.
“Pasar juga menantikan earning season kuartal II/2025 yang akan dimulai pada pertengahan bulan ini,” ujarnya.
_________
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.