Bisnis.com, JAKARTA — Emas bergerak melandai di tengah sorotan investor pada kebijakan perdagangan Amerika Serikat yang kian mendekati tenggat 9 Juli 2025.
Berdasarkan data Bloomberg, harga emas comex melemah 0,64% ke level US$3.321,5 per troy ounces pada Senin (7/7/2025) hingga pukul 10.30 WIB. Sementara itu, emas spot terkoreksi 0,78% ke level US$3.311,22 per troy ounces.
Seperti dilansir Bloomberg, emas melemah sejalan dengan sinyal Presiden AS Donald Trump untuk menambah 10% tarif terhadap negara-negara yang bergabung di dalam BRICS. Negara-negara tersebut termasuk Brasil, China, Rusia, Afrika Selatan, dan India.
Terkait dengan negosiasi dagang yang berakhir pada 9 Juli 2025, Commerce Secretary AS Howard Lutnick mengatakan tarif berdasarkan negara akan berlaku efektif mulai 1 Agustus 2025.
Emas tercatat telah meningkat sepanjang tahun ini karena investor mencari instrumen lindung nilai di tengah panasnya tensi geopolitik dan perang dagang. Reli emas didukung oleh aliran dana ETF emas dan tingginya permintaan dari bank sentral.
Namun, emas sudah turun US$190 dibandingkan dengan rekor yang diukir pada April 2025.
Sementara itu, harga emas Antam pada hari ini, Senin (7/7/2025), terpantau turun. Mengutip informasi pada laman Unit Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia Antam, harga emas Antam paling murah Rp1.000.500 berukuran 0,5 gram. Harga ini turun Rp3.500 dibandingkan perdagangan kemarin Rp1.004.000.
Kemudian harga emas Antam untuk bobot 1 gram mencapai harga Rp1.901.000 pada hari ini, turun Rp7.000 dibandingkan dengan harga kemarin Rp1.908.000.
Di Pegadaian, emas Galeri24 berukuran 1 gram dibanderol seharga Rp1.886.000. Emas UBS berukuran 1 gram, seharga Rp1.905.000, sama dengan harga perdagangan kemarin.