Bisnis.com, JAKARTA — Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat penambahan sekitar 2,1 juta single investor identification atau SID sepanjang tahun berjalan 2025 (year to date/YtD). Kini, jumlah investor di pasar modal Indonesia mencapai 17 juta SID.
Direktur Pengembangan BEI Jeffrey Hendrik menerangkan bahwa ketika pasar ditutup karena libur Idul Fitri pada periode 28 Maret—7 April 2025, terjadi aksi pembukaan rekening baru oleh 38.000 investor.
Jeffrey menilai hal itu menandakan optimisme investor retail di pasar modal Indonesia. Terlebih lagi, aksi pembukaan rekening itu terjadi ketika ketegangan geopolitik tengah berlangsung.
“Per tanggal 2 Juli 2025 ini sudah ada tambahan 2,1 juta investor di pasar modal kita. Sehingga saat ini total investor di pasar modal kita mencapai 17 juta investor,” katanya, Kamis (3/7/2025).
Selain itu, hal ini tidak terlepas dari peran serta teknologi yang membantu investor untuk mengakses pasar modal. Hal ini dibuktikan dari pembukaan rekening saat hari libur Bursa pada periode libur Idul Fitri.
Jeffrey menerangkan bahwa investor retail dalam jumlah besar bakal berpotensi untuk membantu pertumbuhan pasar modal Indonesia ke depannya. Contohnya, pada 8 April lalu, saat net sell asing pasar modal Indonesia menyentuh angka Rp3,87 triliun, sebanyak 90% justru diserap oleh investor retail.
Baca Juga
Ke depannya, Bursa bakal berupaya untuk lebih meningkatkan perlindungan terhadap investor. Salah satu upaya yang bakal dilakukan adalah melalui edukasi investasi.
Terlebih lagi, kebutuhan terhadap edukasi investasi perlu dilakukan dengan masif karena pasar modal Indonesia diklaim memiliki kapitalisasi pasar yang terbesar di Asean dan peringkat 20 terbesar di dunia.
“Dengan edukasi yang baik kita akan bisa memberikan perlindungan yang lebih baik bagi investor kita,” ujarnya.