Bisnis.com, JAKARTA — Sejumlah emiten di pasar modal, seperti GJTL, DNET, SRTG hingga YUPI menjadwalkan cum dividen pada akhir pekan hari ini, Jumat (4/7/2025).
Tanggal cum dividen merupakan batas akhir periode perdagangan saham dengan hak dividen. Untuk berhak memperoleh dividen, investor perlu membeli saham tersebut paling lambat pada tanggal cum dividen.
Sementara itu, ex date atau tanggal ex dividen merupakan hari pertama saat pemegang saham tidak berhak lagi mendapatkan dividen dari suatu perusahaan. Tanggal ex dividen dijadwalkan satu hari kerja setelah tanggal cum dividen.
Berdasarkan data yang dihimpun Bisnis dari Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), sedikitnya 17 emiten menetapkan jadwal cum dividen tahun buku 2024 pada hari ini, Jumat (4/7/2025).
Emiten-emiten tersebut antara lain, PT Bayan Resources Tbk. (BYAN), PT Gajah Tunggal Tbk. (GJTL), PT Indoritel Makmur Internasional Tbk. (DNET), serta PT Pakuwon Jati Tbk. (PWON).
Tak ketinggalan, ada juga PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. (SRTG), PT Solusi Bangun Indonesia Tbk. (SMCB) hingga PT Yupi Indo Jelly Gum Tbk. (YUPI).
Baca Juga
Untuk diketahui, mmiten produsen ban, PT Gajah Tunggal Tbk. (GJTL) berencana membagikan dividen senilai Rp50 per saham bagi para pemegang sahamnya. Keputusan itu diambil setelah GJTL melangsungkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Rabu (25/6/2025) di Jakarta.
Direktur Keuangan Gajah Tunggal Kisyuwono menerangkan dengan besaran tersebut GJTL akan membayar dividen sekitar Rp174,23 miliar.
”Tadi sudah dibahas dalam RUPS, untuk tahun 2024, perusahaan membagikan dividen sebesar Rp50 per saham. Dividen akan dibagikan nanti pada 30 Juli,” kata Kisyuwono dalam paparan publik GJTL, Rabu (25/6/2025).
Untuk diketahui, sepanjang 2024, GJTL mencatatkan penjualan bersih yang meningkat 6,23% year on year (YoY) menjadi Rp18,02 triliun dari Rp16,69 triliun pada 2023. Dari segmen pasar domestik, GJTL mencatatkan peningkatan penjualan sebesar 8,1%. Sementara itu, pasar ekspor hanya meningkat 0,5% secara tahunan.
Setelah dikurangi berbagai beban penjualan dan pajak, GJTL mencatatkan laba tahun berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk atau laba bersih yang meningkat tipis sebesar 0,48% YoY menjadi Rp1,186 triliun pada 2024 dari Rp1,181 triliun pada 2023.
Sementara itu, Saratoga Investama Sedaya (SRTG) memutuskan membagikan dividen tunai maksimal sebesar Rp200 miliar atau setara Rp14,75 per saham untuk tahun buku 2024. Keputusan tersebut disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar pada Rabu (25/6/2025).
Direktur Keuangan Saratoga Lany D. Wong menyampaikan, keputusan pembagian dividen tersebut sejalan dengan komitmen perseroan untuk memberikan nilai tambah berkelanjutan kepada pemegang saham, di tengah dinamika pasar sepanjang 2024.
"Sepanjang 2024, Saratoga mampu menjaga struktur keuangan yang kuat dan efisien, didukung oleh kontribusi positif portofolio investasi," ujar Lany dalam keterangan resminya.
Saratoga tercatat membukukan penerimaan dividen dari portofolio investasinya sebesar Rp3,8 triliun sepanjang 2024. Lany menuturkan, pencapaian tersebut ditopang oleh implementasi strategi investasi yang disiplin dan selektif, dengan fokus pada sektor-sektor strategis yang memiliki prospek pertumbuhan jangka panjang.
Adapun, PT Yupi Indo Jelly Gum Tbk. (YUPI) akan membagikan dividen tunai tahun buku 2024 senilai Rp503,29 miliar kepada para pemegang sahamnya. Tanggal cum date dari dividen YUPI jatuh pada hari ini, JUmat (4/7/2025).
Berdasarkan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), YUPI akan membagikan dividen sebesar Rp503,29 miliar ke pemegang sahamnya. Dividen ini setara dengan Rp58,90 per saham.
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) YUPI tahun buku 2024 yang digelar pada Rabu (26/6/2025), menyetujui pembagian dividen tunai sebesar Rp503,29 miliar atau sekitar 80% dari laba bersih tahun buku 2024.
"Menyetujui penggunaan laba bersih perseroan tahun buku 2024 sebesar Rp503.292.361.472,00 atau sebesar 80% dari laba bersih perseroan [sebagai dividen],” kata manajemen YUPI dalam suratnya kepada Bursa, Senin (30/6/2025).
Adapun sepanjang 2024, YUPI mencatatkan penyusutan pendapatan sebesar 2,94% year-on-year (YoY) menjadi Rp3,04 triliun pada 2024 dari Rp3,13 triliun pada 2023. Akan tetapi, YUPI mencatatkan laba usaha yang terapresiasi 8,67% YoY menjadi Rp771,52 miliar pada 2024 dari Rp709,93 miliar pada 2023.
Dengan begitu, YUPI mencatatkan laba tahun berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk atau laba bersih yang meningkat 12,39% YoY menjadi Rp629,10 miliar pada 2024 dari Rp559,74 miliar pada 2023.
Berikut Daftar Cum Date Dividen 17 Emiten Hari Ini:
- PT Bayan Resources Tbk. (BYAN)
- PT Citra Buana Prasida Tbk. (CBPE)
- PT Gajah Tunggal Tbk. (GJTL)
- PT Gudang Garam Tbk. (GGRM)
- PT Indonesia Pondasi Raya Tbk. (IDPR)
- PT Kawasan Industri Jababeka Tbk. (KIJA)
- PT Lion Metal Works Tbk. (LION)
- PT Medela Potentia Tbk. (MDLA)
- PT Indoritel Makmur Internasional Tbk. (DNET)
- PT Pakuwon Jati Tbk. (PWON)
- PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. (SRTG)
- PT Solusi Bangun Indonesia Tbk. (SMCB)
- PT Toba Surimi Industries Tbk. (CRAB)
- PT Trust Finance Indonesia Tbk. (TRUS)
- PT Wilmar Cahaya Indonesia Tbk. (CEKA)
- PT Woori Finance Indonesia Tbk. (BPFI)
- PT Yupi Indo Jelly Gum Tbk. (YUPI)
________
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.