Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bukalapak (BUKA) Lanjut Buyback Saham, Siapkan Dana Rp1,13 Triliun

Bukalapak (BUKA) melanjutkan program buyback saham senilai Rp1,13 triliun sebagai langkah menjaga stabilitas harga saham di tengah fluktuasi pasar.
Warga mengakses aplikasi Bukalapak di Cibinong, Kab. Bogor, Jawa Barat, Rabu (29/3)
Warga mengakses aplikasi Bukalapak di Cibinong, Kab. Bogor, Jawa Barat, Rabu (29/3)

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten teknologi PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA) kembali melanjutkan aksi pembelian kembali (buyback) saham senilai Rp1,13 triliun. Langkah ini dilakukan untuk menjaga stabilitas kinerja saham di tengah kondisi pasar yang berfluktuasi.

Manajemen Bukalapak menyampaikan, buyback ini akan menggunakan sisa dana dari program pembelian kembali saham sebelumnya, yang telah dialokasikan sebesar Rp1,9 triliun. Adapun sisa dana yang tersedia mencapai Rp1,13 triliun.

"Jumlah nilai keseluruhan Pembelian Kembali Saham diperkirakan sebesar-besarnya Rp 1.131.051.129.699 yang merupakan sisa dari dana yang dialokasikan untuk pembelian kembali saham sebelumnya berdasarkan Keterbukaan Informasi tanggal 25 Maret 2025 yakni sejumlah Rp 1.900.000.000.000", tulis manajemen BUKA dalam keterbukaan informasi, dikutip Kamis (3/7/2025).

Periode buyback saham BUKA dijadwalkan berlangsung mulai 7 Juli hingga 6 Oktober 2025. Aksi ini dilaksanakan sesuai dengan ketentuan POJK No.13/2023 tentang Kebijakan dalam Menjaga Kinerja Pasar Modal di Tengah Kondisi Pasar yang Berfluktuasi secara Signifikan dan POJK No.29/2023 tentang Pembelian Kembali Saham.

Adapun, pembelian kembali saham akan dilakukan BUKA melalui Bursa Efek Indonesia maupun di luar Bursa, baik secara bertahap maupun sekaligus.

Perseroan juga menegaskan, aksi buyback tidak memerlukan persetujuan pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), sesuai relaksasi yang diatur dalam regulasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Manajemen Bukalapak menyampaikan aksi ini merupakan bagian dari upaya perseroan menjaga kepercayaan investor terhadap fundamental jangka panjang dan nilai intrinsik perusahaan. Selain itu, buyback dinilai mampu mengoptimalkan struktur permodalan dan memperkuat prospek pertumbuhan yang berkelanjutan.

“Pelaksanaan buyback saham menunjukkan Perseroan memiliki likuiditas yang cukup dan tidak akan mengganggu kondisi keuangan, operasional, maupun agenda investasi lainnya,” jelas manajemen BUKA.

Dari sisi kinerja keuangan, Bukalapak membukukan laba bersih Rp110,6 miliar sepanjang tiga bulan pertama 2025 terdorong pendapatan deposito hingga obligasi.

Berdasarkan laporan keuangannya, BUKA membukukan pendapatan sebesar Rp1,46 triliun pada kuartal I/2025. Pendapatan ini tumbuh 24,62% secara tahunan dari Rp1,16 triliun.

Pendapatan ini didukung oleh pendapatan gaming sebesar Rp1,1 triliun, pendapatan online to offline sebesar Rp254,9 miliar, pendapatan ritel Rp88,7 miliar, serta investasi senilai Rp11,67 miliar.

Di sisi lain, BUKA tercatat membukukan peningkatan beban pokok pendapatan hingga 38,23%. Beban pokok pendapatan BUKA naik menjadi Rp1,32 triliun, dari Rp958,9 miliar secara tahunan.

Alhasil, BUKA mencetak rugi usaha sebesar Rp94,3 miliar kuartal I/2025. Meski demikian, rugi usaha ini tercatat susut 67% dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp286,9 miliar.

Akan tetapi, BUKA tercatat mencetak laba bersih sebesar Rp110,6 miliar pada kuartal I/2025 ini. Hasil ini berbanding terbalik dari rugi bersih pada periode yang sama tahun lalu sebesar Rp41,9 miliar.

Raihan laba bersih ini dikontribusi oleh rugi usaha BUKA yang susut, serta pendapatan keuangan sebesar Rp233,1 miliar. Pendapatan keuangan ini diperoleh BUKA dari bunga deposito, bank, dan obligasi pemerintah dan lainnya.

__________

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ibad Durrohman
Editor : Ibad Durrohman
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper