Bisnis.com, JAKARTA – Mata uang rupiah ditutup menguat pada perdagangan Selasa (24/6/2025). Rupiah ditutup menguat pada level Rp16.353 bersama sejumlah mata uang Asia lainnya seiring dengan pengumuman gencatan senjata antara Iran dan Israel.
Mengutip data Bloomberg pukul 15.00 WIB, rupiah ditutup menguat 138 poin atau 0,84% ke Rp16.353 per dolar AS. Sementara itu, indeks dolar AS terpantau melemah 0,22% ke 98,20.
Bersama dengan rupiah, sejumlah mata uang di Asia seperti yen Jepang naik 0,57%, dolar Hong Kong stagnan, dolar Singapura naik 0,26%, dolar Taiwan menguat 0,75%, dan won Korea Selatan menguat 1,38%.
Kemudian peso Filipina naik 0,80%, rupee India menguat 0,67%, yuan China naik 0,02%, ringgit Malaysia menguat 0,96%, dan baht Thailand menguat 0,15%.
Pengamat Mata Uang Ibrahim Assuaibi menjelaskan sentimen global datang dari Presiden AS Donald Trump yang mengumumkan pada Senin jika Israel dan Iran telah sepenuhnya menyetujui gencatan senjata.
Trump juga menambahkan bahwa Iran akan segera memulai gencatan senjata, diikuti oleh Israel setelah 12 jam. Jika kedua belah pihak menjaga perdamaian, perang akan resmi berakhir setelah 24 jam, mengakhiri konflik selama 12 hari.
Baca Juga
Trump mengatakan bahwa gencatan senjata ‘lengkap dan total’ akan mulai berlaku dengan tujuan untuk mengakhiri konflik antara kedua negara.
Di sisi lain, Gubernur Federal Reserve Michelle Bowman mengisyaratkan potensi penurunan suku bunga paling cepat Juli, dengan alasan meredanya tekanan inflasi.
Adapun fokus pasar saat ini juga tertuju pada kesaksian Ketua Fed Jerome Powell di Kongres AS, angka keyakinan konsumen terbaru, dan indeks manufaktur Richmond.
Dari dalam negeri, pemerintah mencatat Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) mengalami defisit sebesar Rp21 triliun per akhir Mei 2025. Meski mengalami pergeseran dari posisi surplus pada bulan sebelumnya, tetapi kondisi fiskal masih dalam batas yang sangat terkendali.
Defisit tersebut baru mencapai 0,09% terhadap produk domestik bruto (PDB), jauh di bawah batas defisit yang ditetapkan dalam Undang-Undang APBN 2025 sebesar Rp616,2 triliun atau sekitar 2,29% dari PDB. Pendapatan negara hingga Mei 2025 tercatat Rp995,3 triliun atau 33,1% dari target tahunan. Sementara realisasi belanja negara mencapai Rp1.016,3 triliun atau 28,1% dari total pagu belanja.
Adapun untuk perdagangan besok, Ibrahim memperkirakan rupiah akan bergerak fluktuatif, tetapi ditutup menguat pada rentang Rp16.300-Rp16.360 per dolar AS.