Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka melemah 0,11% ke level 7.145 sesaat setelah perdagangan dibuka pagi ini.
Berdasarkan data Bloomberg, IHSG naik tipis 0,03% menjadi 7.145 pada pukul 09.00 hari ini, Rabu (18/6/2025).
Sebanyak 289 saham menguat, 309 saham melemah, dan 314 saham diperdagangkan stagnan. IHSG sempat mencapai level tertingginya 7.166 dan terendah 7.140.
Saham AMMN memimpin top leaders dengan penguatan 7,26% menjadi Rp8.125 dan BBCA menguat 1,68% menjadi Rp9.075. Sedangkan pelemahan saham BBRI 0,75% menjadi Rp3.960 dan BMRI sebesar 0,97% menjadi Rp5.100 menjadi penekan utama pergerakan IHSG pagi ini.
Market Analyst BRI Danareksa Sekuritas Chory Ramdhani menyebut, sejumlah sentimen positif menanti kinerja IHSG hari ini, seperti suku bunga BI di 5,50%, hingga potensi arus dana masuk ke emerging market. Akan tetapi, investor masih waspada terhadap kebijakan suku bunga The Fed dan eskalasi perang di Timur Tengah.
”IHSG diproyeksikan bergerak mixed cenderung menguat di kisaran 7.150–7.200, menanti arah pasar pasca keputusan suku bunga BI,” katanya dalam riset, Rabu (18/6/2025).
Adapun sejumlah saham yang direkomendasikan pada perdagangan hari ini antara lain PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS), PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM), hingga PT Surya Semesta Internusa Tbk. (SSIA).
Chory menyematkan buy untuk saham BRMS dengan keterangan swing trade. BRMS dinilai tengah menjalani tren kenaikan dalam jangka pendek. Saat ini harga pullback BRMS pada area support Rp430—Rp446, namun dinilai dapat memantul menuju resistance terdekat pada Rp478—Rp500. Stop loss BRMS pada level kurang dari Rp430.
Sementara itu, saham ANTM direkomendasikan buy dengan keterangan day trade. Chory menilai, saham pelat merah ini tengah mengalami kenaikan dengan disertai volume pembelian investor asing yang meningkat.
”Saat ini mempunyai potensi melanjutkan penguatan hingga level resistance Rp3.580 – Rp3.710 dengan didukung oleh peningkatan volume. Momentum jangka pendek selama masih berada diatas Rp3.200 cenderung untuk positif,” katanya.
Adapun target harga ANTM berada di kisaran Rp3.580—Rp3730, dengan stop loss pada area Rp3.250.
Terakhir, saham SSIA direkomendasikan sebab emiten ini telah menguat cukup signifikan pada perdagangan kemarin, sebesar 8,33% ke Rp1.300. Kenaikan harga saham ini didorong oleh peningkatan volume pembelian.
Adapun target harga bagi saham SSIA berada pada level Rp1.345—Rp1.450, dengan stop loss pada area kurang dari Rp1.225.